Jumat, 30 November 2012

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK INDRA PERASA




A.    Pemeriksaan diagnostik pada Ca lidah
Sebagai penunjang diagnosa pada kanker ganas lidah adalah : biopsy berupa kultur lesi dan pemeriksaan foto rontgent pada mandibula dan thorax.
BIOPSI DAN PATOLOGI ANATOMI
Biopsi :
Incisional biopsy dengan cara mengambil sampel dari daerah carcinoma dan daerah yang sehat, sehingga diketahui batas jelas dari carcinoma. Tetapi kejelekannya adalah pembuluh darah menjadi terbuka, dan ini akan mempermudah penyebaran dari carcinoma tersebut, sedangkan keuntunganya dapat mengetahui batas dari carcinoma guna terapi selanjutnya ( Penyinaran ). Cara biopsy ini dapat dilakukan pada cacinoma lidah yang masih kecil dengan atau tanpa metastase. Excisi jaringan yang diduga carcinoma dengan jarak 1 – 1,5 cm dari jaringan sehat. Hasil excisi diletakkan pada gabus ( maksudnya adalah untuk cukup bersih ).
Dengan kasa yang diberi formalin diletakkan diatas preparat agar preparat tidak melengkung sehingga topograpi tidakm berubah, kemudian dikirim ke patologi anatomi. Dipotong menjadi 7 preparat, dan dilihat bagian mana yang tidak bersih dapat diulang excisinya. Setelah dilakukan pemeriksaan diatas (incisional biopsi) baru dilakukan pemeriksaan patologi anatomi untuk menentukan tumor ganas atau bukan.

Brush biopsi
Cara alternatif lainnya adalah dengan melakukan teknologi terbaru saat ini yaitu dengan melakukan brush biopsi. Pada prosedur ini, sampel diambil pada permukaan mukosa yang terlihat abnormal dengan cara mengumpulkan sel epitel mukosa dengan menggunakan alat berbentuk sikat, menempatkan sampel dalam slide dan melakukan tindakan fiksasi sebelum membawa jaringan tersebut ke laboratorium. Tindakan pengambilan sampel dengan skapel dan jarum biopsi diindikasikan pada kanker yang sudah jelas terlihat, terdapat kecurigaan yang kuat terhadap lesi atau lesi terdapat pada orang yang memiliki faktor-faktor resiko kanker mulut. Sedangkan brush biopsi diindikasikan pada keadaan yang sebaliknya.
Menggunakan teknik cahaya khemoluminesen
Jaringan yang dicurigai sebagai kanker disinari dengan khemoluminesen setelah sebelumnya diwarnai dengan asam asetat. Hasilnya akan terlihat gambaran opak ‘acetowhite’ pada jaringan yang terkena kanker atau jaringan yang abnormal.
B.     Pemeriksaan diagnostik pada stomatitis ( sariawan )
Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau kumur sedangkan diagnosis pasti dengan menggunakan biopsi.

Pemeriksaan laboratorium :
1.      WBC menurun pada stomatitis sekunder
  1. Pemeriksaan kultur virus ; cairan vesikel dari herpes simplek stomatitis
  2. Pemeriksaan cultur bakteri ; eksudat untuk membentuk vincent’s stomatitis















DAFTAR PUSTAKA
http://dokmud.wordpress.com/2009/11/03/kanker-ganas-pada-lidah/







Kamis, 29 November 2012

MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU POST PARTUM


MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU POST PARTUM


A.     ASI Esklusif
ASI esklusif adalah pemberia ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 4-6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, ait teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI esklusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan sebagainya. ASI esklusif diharaokan dapat diberikan sekurang-kurangnya selama empat bulan dan kalau memungkinkan sampai enam bulan. Pemberian ASI secara benar akan dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan tanpa makanan pendamping. Di atas usia enam bulan bayi ememrlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua bulan.
Bayi diberikan ASI pada kebutuhannya atau setiap  2 sampai 3 jam. Makin sering bayi menghisap makin banyak ASI yang dihasilkan. Menghisap menyebabkan kelenjar pituitari melepaskan dua hormone yaitu oksitosin dan prolaktin. Oksitosin menyebabkan kontraksi di dalam payudara ya ng menyemburkan ASI keluar untuk mempermudah bayi. Prolaktin merangsang sel-sel untuk membentuk susu. Makin sering bayi menghisap, makin banyak prolaktin yang dibentuk.

B.     Manfaat dan Keunggulan ASI
Komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu mengandung protein 0,9 %, lemak 3,8 %, laktosa 7,0 %. Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing yaitu ASI dari ibu yang melahirkan bayi premature sesuai dengan kebutuhan bayi premature dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan tersebut.
Dapat dijelaskan bahwa selain untuk bayi, ASI juga dapat memberikan manfaat bagi ibu, keluarga dan Negara. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena ASI mudah dicerna, praktis, berada dalam suhu optimal, mengandung antibodi, dapat mempererat ikatan ibu dan anak, dapat mempercepat pemulihan rahim ibu.
1)      Manfaat ASI bagi Bayi
a.       Nutrisi ( zat gizi ) yang sesuai untuk bayi
1.                                    Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Terdapat sekitar 50 % kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5 – 4,5 %. Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase dalam ASI.
2.      Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Manfaat lain dari laktosa yaitu memperinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.
3.      Protein
Kadar protein dalam ASI adalah sekitar 0,9 %.Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Whey lebih mudah dicerna daripada kasein ( protein utama dalam susu sapi ). Kecuali mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatic sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak.
4.      Garam dan Mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mianeral yang rendah, ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah disbanding susu sapi.
5.      Vitamin
ASI mengandung vitamin cukup yang diperlukan bayi. Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada prosesd pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan miudah diserap. Dalam ASI juga banyak mengandung vitamin E dan vitamin D.
b.      Mengandung zat protektif
1.      Laktobasilus bifidus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam aserta yang mada dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E. coli yang sering menjadikan diare pada bayi
2.      Laktoferin
Berfungsi menghambat pertumbuhan kuman tertentu yaitu stafilokokus dan E. coli
3.      Lisozim
4.      Komplemen C3 dan C4
5.      Faktor antistreptokokus
Terdapat dalam ASI untuk melindungi bayi dari infeksi bakteri streptokokus
6.      Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory IgA, IgE, IgM, dan IgG. Yang terbanyak adalah secretory  IgA
7.      Imunitas seluler
ASI mengandung sel-sel. Sebagian besar (90%) sel tersebut berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme.
8.      Tidak menimbulkan Alergi
Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi system ini dan dapat menimbulkan alergi. Pada ASI tidak menimbulkan efek ini.
c.       Mempunyai Efek Psikologis yang menguntungkan
Waktu menyusu kulit bayi akan menempel pada kulit ibu. Kontak kulit ini akan dapat mempengaruhi perkembanga nbayi kelak. Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi yaitu dengan dapat mempercayai orang lain ( ibu ) maka akan timbul rasa percaya diri sendiri.
d.      Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi kemungkinan obesitas.
e.       Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies gigi pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dari pada bayi yang mendapatkan ASI karena kebiasaan menyusui dengan dot dan botol pada waktu akan tidur akan dapat menyebabkan gigi kontak lama dengan sisa susu formula dan menyebakan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
f.       Mengurangi kejadian maloklusi
Telah terbukti bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
2)      Manfaat ASI bagi Ibu
a.       Aspek Kesehatan Ibu
Isapan bayi pada payudara akan dapat merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah disbanding ibu yang tidak menyusui.
b.      Aspek Keluarga Berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk ovulasi sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.
c.       Aspek Psikologis
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, dan hal tersebut merupakan rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
3)      Manfaat ASI bagi Keluarga
a.       Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang seharusnya untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan yang lain
b.      Aspek psikologi
Kebahagiaan kelurga akan bertambah karena kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
c.       Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis jadi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
4)      Manfaat ASI bagi Negara
a.    Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
b.   Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
c.    Mengurangi devisa untuk membeli susu formula
d.  Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa

C.    Masalah Dalam Menyusui
1.      Putting susu nyeri atau lecet
Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik menyusui
Penatalaksaannya :
ü  Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting yang tidak lecet atau yang lecet lebih sedikit
ü  Setelah menyusui, bekas ASI pada putting tidak perlu dibersihkan, diangin-anginkan saja agar kering dengan sendirinya karena bekas ASI berfungsi sebagai pelembut putting dan sekaligus anti infeksi
2.      Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul banyak pada saluran ASI
Penatalksanaannya :
ü  Massase payudara
ü  ASI diperas sebelum menyusui
ü  Kompres dengan air hangat
ü  Menyusui lebih sering dan lebih lama
3.      Mastitis
Penyebabnya adalah :
ü  Sisa ASI yang menyumbat saluran ASI
ü  Putting lecet sehingga mudah masuk kuman
ü  BH yang terlalu ketat
ü  Kurang gizi dan istirahat, anemia
Penatalaksanaan :
o   Tetap menyusui
o   Kompres dengan air hangat pada payudara
o   Pakailah baju dan BH yang longgar
o   Istirahat cukup dan makan bergizi

D.    Perawatan Ibu Selama Menyusui
1.   Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu merupakan suatu hal yang sangat penting. Payudara harus dibersihkan denga teliti setiap hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering atau sisa  susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting maupun ke mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk mencegah pecah-pecah pada putting.
2.      Makanan bergizi bagi ibu menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan banyak nutrisi sangat penting untuk membantu kelancaran produksi ASI dan kesehatan ibu. Makanan yang menjadi anjuran untuk dikonsumsi bagi ibu menyusui yaitu :
a)      Makanan pokok : nasi, mie, kentang, ubi
b)      Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c)      Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis, gambas, dll
d)     Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, pir, tomat
e)      Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi, bunga kol
f)       Sumber makanan yang dapat membantu proses menyusui : beras-berasan, gandum-ganduman, kacang-kacangan dan sayur-sayuran
g)      Dianjurkan konsumsi kalsium dan zat besi


Makanan yang menjadi sumber kalsium yaitu :
ü   Susu dan produk susu ( keju dan yougurt )
ü   Ikan teri
ü   Sarden
ü   Biji-bijian
ü   Produk kedelai
ü   Sayuran hijau
ü   Buah kering
Makanan yang menjadi sumber zat besi yaitu :
ü   Hati
ü   Daging merah
ü   Sayuran hijau
ü   Wijen
ü   Buah
ü   Kuning telur
ü   Sarden
ü   Padi-padian

E.     Perawatan Bayi
1)       Perawatan bayi di rumah
ü   Disusui sesering mungkin
ü   Jemur pagi antara pukul 07.00 – 07.30 ( 30 menit ) pakaian bayi dibuka kecuali popok dan tutup mata bayi
ü   Mandikan bayi 2 kali sehari dengan air hangat
2)       Perawatan tali pusat sebelum puput
ü   Menjaga kebersihan tanpa dibungkus kasa
ü   Biarkan tetap dalam keadaan kering
ü   Bila basah segera keringkan dengan handuk bersih dan tidak diberi obat baik betadin atau alcohol
ü   Bila tali pusat basah atau berbau segera periksakan ke dokter

3)    Teknik menyusui
Cara untuk menyusui bayi yaitu :
a)      Sentuhkan putting susu ke bibir bayi
b)      Masukkan putting susu ke mulut bayi
c)      Bila bayi telah tertidur, lepaskan putting susu
d)     Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
e)      Setelah menyusui sendawakan bayi untuk mencegah muntah
4)      Tanda Bahaya Bayi
a)      Bayi tidak mau menyusu
b)      Panas bayi lebih dari 37,5 C
c)      Bayi mengalami kejang-kejang
d)     Tubuh bayi tampak kuning
e)      Tali pusat bayi basah dan berbau
f)       Gerakan tangan dan kaki bayi lemah
g)      Kaki dan tangan bayi teraba dingin
h)      Bayi mengalami sesak napas