Model
Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu
A.
Mengidentifikasi data
B.
Tahap dan riwayat
perkembangan
C.
Data lingkungan
D.
Struktur keluarga
E.
Fungsi keluarga
F.
Koping keluarga
Setiap
kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji keluarga harus
mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus yang dihadapi sehingga
dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan demikian masalah dalam
keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari kategori harus di kaji
tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber yang dimiliki oleh
keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model Friedman:
A.
Identifikasi Data
Keluarga.
Informasi identifikasi tentang anggota
keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan masing-masing anggota
keluarga dan sebagi upaya untuk lebih mengenal masing-masing anggota keluarga.
Data yang diperlukan meliputi :
1.
Nama keluarga
2.
Alamat dan Nomor
telepon
3.
Pekerjaan kepala
keluarga
4.
Pendidikan kepala
keluarga
5.
Komposisi Keluarga
Komposisi
keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari
keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya
terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga
fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam
rumah tangga yang sama.
Pada
komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa
kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat
orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian
akhir dari komposisi keluarga. Berikut format komposisi keluarga menurut
Friedman:
No
|
Nama keluarga
|
Jenis kelamin
|
Hubungan
|
TTL
|
Pekerjaan
|
pendidikan
|
|
Ayah
Ibu
Anak tertua
|
|
|
|
|
|
Strategi lain
untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau pohon keluarga.Genogram
merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon
keluarga dan merupakan pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan
riwayat serta sumber-sumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan
vertikal ( lintas generasi ) dan horisontal ( dalam generasi yang sama )dan
dapat membantu kita berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam
keluarga dilihat dari hubungan keluarga dengan pola penyakit, sehingga dapat
menciptakan hipotesis tentatif tentang apa yang sedang terjadi dalam keluarga.
Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi ( keluarga inti dan
keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti). Genogram juga dapat
menentukan tipe dari keluarga.
6.
Tipe bentuk keluarga
Tipe keluarga didasari oleh
anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari
komposisi dan genogram dalam keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga
beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga
tersebut
7.
Latar belakang budaya keluarga
Latar belakang kultur
keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami perilaku sistem nilai
dan fungsi keluarga, karena budayamempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan
individual maupunkeluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya
komunikasiantar individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga
kbudayaanmerupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur
/kebudayaan keluarga meliputi :
a.
Identitas suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga
tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan
kesehatan
b.
Jaringan sosial keluarga (kelompok yang
sama)
c.
Tempat tinggal keluarga (bagian dari
sebuah lingkunganyang secara
etnis bersifat homogen)
d.
Kegiatan-kegiatan
keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan
e.
Bahasa yang digunakan
sehari-hari
f.
Kebiasaan diit dan
berpakaian
g.
Dekorasi rumah tangga (
tanda-tanda pengaruh budaya )
h.
Porsi komunitas yang
lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga (Apakah porsi tersebut
semata-mata ada dalam komunitas etnis )
i.
Penggunaan jasa-jasa
perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga terlibat dalam
praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional
yang berhubungan dengan kesehatan.
j.
Negara asala dan berapa
lama keluarga tinggal di suatu wilayah.
8.
Identifikasi religius
Pengkajian meliputi perbedaan
keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga dalam melakukan ibadah
keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan
keluarga. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yangdapat
mempengaruhi kesehatan.
9.
Status kelas sosial
Kelas
sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup keluarga. Perbedaan
kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga, karakteristik struktural dan
fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi
kelas sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam
keluarga dan sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur
keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial
keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas
keluarga adalah :
a.
Status kelas sosial
Status
kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan
sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi
kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas
menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah.
b. Status
ekonomi
Status
ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu juga
diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga, dana tambahan
ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya
secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan
tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama
yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan
lain-lain.
Status sosial ekonomi
keluarga ditentukan oleh pendapatan Selain itustatus sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yangdimiliki oleh keluarga.
c.
Mobilitas kelas sosial
Menggambarkan perubahan yang
terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya
perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan
diri terhadap perubahan tersebut.
10. Aktivitas
rekreasi keluarga
Kegiatan-kegiatan rekreasi
keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali
perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang. Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata,tetapi
bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama (
nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama
keluarga , bersepeda bersama keluarga dll)
B. Tahap dan
Riwayat Perkembangan Keluarga
Yang
perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :
1.
Tahap perkembangan
keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga
ditentukan dengan anak tertua darikeluarga ini. Contoh Keluarga Bp I mempunyai
anak 2 orang, anak pertama berumur 7 tahun dan anak ke2 berumur 4
tahun, makakeluarga Bp. I berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah.
2.
Tugas perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan tentang
tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3.
Riwayat keluarga Inti.
Riwayat keluarga mulai
lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan
penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta
riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang
berhubungan dengan kesehatan ( perceraian, kematian, kehilangan)
4.
Riwayat keluarga
sebelumnya
Menjelaskan mengenai
riwayat asal kedua orang tua ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya,
hubungan masa silam dengan kedua orang tua )
C.
Lingkungan Keluarga
Melliputi seluruh alam kehidupan
keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek
dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada.
Pengkajian lingkungan meliputi :
1.
Karakteristik rumah
Karakteristik rumah
diidentifikasi dengan :
a.
Tipe tempat tinggal (
rumah sendiri, apartemen, sewa kamar),
b.
Gambaran kondisi rumah
(baik interior maupun eksterior rumah).
Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.
Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.
2.
Karakteristik
Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas.
Menjelaskan tentang :
a.
Karakteristik fisik dari lingkungan, yang
meliputi :
Tipelingkungan/komunitas ( desa, sub kota, kota ), tipe
tempattinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ),kebiasaan ,
aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhikesehatan, lingkungan umum (
fisik, sosial, ekonomi )
b. Karakteristik
demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-rata
komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.
c.
Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan sertafasilitas-fasilitas umum
lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain
d. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau
dijangkauoleh keluarga
e. Tersediannya
transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam mengakses fasilitas
yang ada.
f.
Insiden kejahatan
disekitar lingkungan.
3.
Mobilitas geografi
keluarga
Mobilitas
keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama
keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga
tersebut ( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga
pergi dari rumah : bekerja, sekolah ).
4.
Perkumpulan keluarga
dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan
tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan masyarakat.
Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.
5.
Sistem pendukung
keluarga
Siapa
yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan
konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung
keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan
keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang
dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan ) dan formal yaitu hubungan
keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga perawatan
kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung
pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan )
D.
Struktur keluarga
Struktur
keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :
1.
Pola dan komunikasi
keluarga
Menjelaskan cara
berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang digunakan, efektif
tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.
2.
Struktur kekuatan
keluarga
Kemampuan keluarga
mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah
perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang
berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan
tersebut
3.
Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing
anggota keluarga baik secaraformal maupun informal.
Mengkaji struktur peran
dalam keluarga meliputi :
a.
Struktur peran formal
1)
Posisi dan peran formal
yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam melaksanakan peran tersebut.
2)
Bagaimana peran
tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga, apakah terjadi
konflik peran dalam keluarga.
3)
Bagaimana keluarga
melakukan setiap peran secara kompeten
4)
Bagaimana fleksibilitas
peran saat dibutuhkan
b.
Struktur peran informal
1)
Peran-peran informal
dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam keluarga, serta siapa yang
memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara
konsisten
2)
Identifikasi tujuan
dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional serta bagaimana
dampaknya terhap anggota keluarga.
c.
Analisa Model Peran
1)
Siapa yang menjadi
model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan awalnya,
memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan
teknik komunikasi.
2)
Siapa yang secara
spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai orang tua
d.
Variabel-variabel yang
mempengaruhi struktur peran
1)
Pengaruh-pengaruh kelas
sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi struktur peran
formal dan informal dalam keluarga.
2)
Pengaruh budaya
terhadap struktur peran
3)
Pengaruh tahap
perkembangan keluarga terhadap struktur peran.
4)
Bagaimana masalah
kesehatan mempengaruhi struktur peran.
4.
Nilai-nilai keluarga
Hal-hal yang perlu
dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :
a.
Pemakaian nilai-nilai
yang dominan dalam keluarga
b.
Kesesuaian nilai
keluarga dengan masyarakat sekitarnya
c.
Kesesuaian antara nilai
keluarga dan nilai subsistem keluarga
d.
Identifikasi sejauhman
keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran dalam menganut
sistem nilai.
e.
Identifikasi konflik
nilai yang menonjol dalam keluarga
f.
Pengaruh kelas sosial,
latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap nilai keluarga
g.
Bagaimana nilai
keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.
E.
Fungsi keluarga
Fungsi
keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi :
1.
Fungsi Afektif
Pengkajian fungsi
afektif menurut Friedman meliputi :
a.
Pola kebutuhan keluarga
1)
Sejauh mana keluarga
mengetahui kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu menggambarkan
kebutuhan dari anggota keluarganya.
2)
Sejauhmana keluarga
mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluarga
b.
Saling memperhatikan
dan keakraban dalam keluarga
1)
Sejauhmana keluarga
memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka
saling mendukung
2)
Sejauhmana keluarga
mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta bentuk kasih sayang
yang ditunjukkan keluarga
3)
Teterpisahan dan
Keterikatan dalam keluarga
Sejauhmana keluarga
menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta sejauhmana
keluarga memelihara keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam
keluarga
2.
Fungsi sosialisasi
Pengkajian fungsi
sosialisasi meliputi :
a.
Praktik dalam membesarkan
anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta
serta otonomi dan ketergantungan dalam keluarga
b.
Penerima tanggung jawab
dalam membesarkan anak
c.
Bagaimana anak dihargai
dalam keluarga
d.
Keyakinan budaya yang
mempengaruhi pola membesarkan anak
e.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pola pengasuhan anak
f.
Identifikasi apakah
keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam membesarkan anak
g.
Sejauhmana lingkungan
rumah cocok dengan perkembangan anak.
3.
Fungsi keperawatan
keluarga
Menjelaskan sejauhmana
keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit.
Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat
darikemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusanuntuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggotayang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatkankesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatanyang terdapat di lingkungan setempat
Pengkajian fungsi
perawatan kesehatan meliputi :
a.
Sejauh mana keluarga
mengenal masalah kesehatan pada keluarganya.
1)
Keyakinan, nilai-nilai
dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan
2)
Tingkat pengetahuan
keluarga tentang sehat sakit.
3)
Tingkat pengetahuan
keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang berhubungan ddengan masalah
kesehatan yang dihadapi.
4)
Sumber-sumber informasi
kesehatan yang didapat
b.
Kemampuan keluarga
dalam mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan yang tepat, hal yang
perlu dikaji adalah :
1) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai
sifatdan luasnya masalah
2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah
yangdialami
4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari
tindakan penyakit
5) Apakah keluarga mempunyai sifat negatif terhadap
masalahkesehatan
6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan
yangada
7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan
8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah
terhadaptindakan dalam mengatasi masalah
9)
Kemampuan keluarga
melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
10) Kemampuan
keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
c.
Untuk mengetahui sejauhmana kemampua
keluarga merawatanggota
keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya
(sifat, penyebaran, komplikasi, pronosa dan cara perawatannya)
2) Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan
perawatan yang dibutuhkan
3) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan
fasilitaskesehatan yang diperlukan untuk perawatan
4) Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang
adadalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab,sumber keuangan/financial,
fasilitas fisik, psikososial)
5) Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit
d. Untuk mengetahui sejauhmana
kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber
keluargayang dimiliki
2) Sejauhmana keluarga melihat
keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
3) Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya
hygienesanitasi
4) Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
penyakit
5) Sejauhmana sikap/pandangan keluarga terhadap
hygienesanitasi
6) Sejauhmana keluarga kekompakan antar anggota keluarga
e.
Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga mengunakan fasilitas
kesehatan/ pelayanan kesehatan dimasyarakat, hal yang perlu dikaji adalah :
1) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan
fasilitaskesehatan
2) Sejauhmana keluarga memahami keuntungan-keuntunganyang
dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
3) Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap
petugasdan fasilitas kesehatan
4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang
baik terhadap petugas kesehatan
5) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh
keluarga
4.
Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji
adalah :
1)
Berapa jumlah anak
2)
Bagaimana keluarga
merencanakan julah anaknya
3) Metode apa yang digunakan dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga
5.
Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga
yaitu:
1) Sejauhmana keluarga memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan
2) Sejauh mana keluarga memanfaatkan
sumber yang ada dimasyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
F.
Koping keluarga
Meliputi
:
1.
Stressor-stressor
jangka panjang dan jangka pendek yang dialamioleh keluarga, serta lamanya
dan kekuatan stresor yang dialami olehkeluarga. Keterangan:
a.
Stresor jangka pendek yaitu
stressor yang dialami keluarga yangmemerlukan penyelesaian dalam
waktutidak lebih dari 6 bulan
b.
Stresor jangka panjang yaitu stressor
yang dialami keluarga yangmemerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6
bulan.
2.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah
sejauhmana keluarga berespon terhadapsituasi/stressor. Tindakan obyektif dan
realistis keluarga terhadapstressor yang dihadapi.
3.
Strategi koping yang digunakan
Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap
stressor, strategi koping apayang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah,
serta strategikoping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga
4.
Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi
disfungsional yang digunakan oleh keluarga bilamenghadapi permasalahan.
Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap
anak,mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluargayang
merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.
G.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yangdigunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaanfisik di klinik (head to
toe).
H. Harapan
keluarga
Identifikasi
harapan-harapan dan keinginan keluarga dimasa mendatang.Apa saja yang ingin
dicapai
CONTOH
APLIKASI MODEL PENGKAJIAN FRIEDMAN DALAM KASUS
DIABETES MILITUS
Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus dengan masalah uatama Diabetes Militus meliputi :
Format pengkajian keluarga model Friedman yang diaplikasikan ke kasus dengan masalah uatama Diabetes Militus meliputi :
1.
Data Umum
Yang perlu dikaji adalah jenis kelamin, umur,
pendidikan. Pada pengkajian pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh
pada kemampuan dalam pengelolaan diabetes dan pandangan pasien mengenai
perawatan sendiri diabetes (Long, 1996). Pada pengkajian umur diketahui bahwa
faktor usia berpengaruh pada diabetes melitus dan usia dewasa tua (> 40
tahun) adalah resiko tinggi untuk DM (Syaifoellah N, 1996).
2. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik. (Price, 1995)
Dengan adanya genogram dapat diketahui faktor genetik atau faktor bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya diabetes melitus. Dan diketahui bahwa diabetes melitus adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik. (Price, 1995)
3. Status Sosial
Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari
pendapatan kepala keluarga maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga (Rekawati, 2000). Pada
pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi
berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Dampak dari ketidakmampuan
keluarga membuat seseorang enggan memeriksakan diri ke dokter dan fasilitas
kesehatan lainnya
4.
Riwayat Keluarga Inti
Yang perlu dikaji mengenai riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada
yang mempunyai penyakit keturunan. Karena sebagaimana telah diketahui bahwa
diabetes melitus juga merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping
itu juga perlu dikaji tentang perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit,
sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta
pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
5. Karakteristik Lingkungan
Yang pelu dikaji dari karakteristik lingkungan adalah
karakteristik rumah, tetangga dan komunitas, geografis keluarga, sistem
pendukung keluarga dimana karakteristik rumah dan penataan lingkungan yang
kurang pas dapat menimbulkan suatu cidera, karena pada penderita diabetes
melitus bila mengalami suatu cidera atau luka biasanya sulit sembuh.
6.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai. Semakin
tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit, semakin
mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Merupakan basis sentral bagi
pembentukan dan kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan
persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional para anggota keluarga. Apabila
kebutuhan ini tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga
dalam mengenal tanda-tanda gangguankesehatan selanjutnya.
b.
Fungsi Keperawatan
1)
Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan sejauh mana
keluarga mengetahui fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, faktor penyebab, tanda dan ejala serta yang mempengaruhi keluarga
terhadap masalah, kemampuan keluarga dapat mengenal masalah, tindakan yang
dilakukan oleh keluarga akan sesuai dengan tindakan keperawatan, karena
diabetes melitus memerlukan perawatan yang khusus yaitu mengenai pengaturan
makannya. Jadi disini keluarga perlu tahu bagaimana cara pengaturan makan yang benar
pada diabetes melitus.
2)
Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat. Yang perlu dikaji adalah bagaimana keluarga mengambil
keputusan apabila anggota keluarga terserang diabetes melitus. Kemampuan keluarga
mengambil keputusan yang tepat akan mendukung kesembuhan.
3)
Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Yang perlu dikaji sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya dan cara
merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus.
4)
Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
yang sehat. Yang perlu dikaji bagaimana keluarga mengetahui keuntungan atau
manfaat pemeliharaan lingkungan kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan akan dapat mencegah kekambuhan dari pasien diabetes melitus.
5)
Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan yang mana akan mendukung terhadap kesehatan seseorang.
c.
Fungsi Sosialisasi
Pada kasus penderita DM yang sudah mengalami komplikasi seperti ganggren,
dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik di dalam keluarga maupun didalam
komunitas sekitas keluarga.
d.
Fungsi Reproduksi
Pada penderita diabetes militus perlu dikaji riwayat kehamilannya untuk
mengetahui adanya tanda-tanda diabetes melitus gestasional, karena diabetes
gestasional terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga perlu dikaji
kemungkinan terjadi gangguan reproduksi seperti disfungsional ereksi,
kecenderungan yang terjadi pada penderita DM dengan jenis kelamin laki-laki
mengalami gangguan fungsi ereksi.
e.
Fungsi Ekonomi
Status ekonomi keluarga sangat mendukung terhadap kesembuhan penyakit.
Biasanya karena faktor ekonomi orang segan untuk mencari pertolongan dokter
ataupun petugas kesehatan lainnya. (Friedman, 1998 )
Daftar
pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar