Selasa, 04 Desember 2012

PEMBENTUKKAN SEL-SEL




PEMBAHASAN
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota. Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Proses yang terjadi bisa lebih jelas dilihat melalui gambar di bawah ini :
http://drdjebrut.files.wordpress.com/2010/06/hematopoiesis.jpg?w=400&h=464
Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
1.      Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2.      Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
3.      Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.
http://1.bp.blogspot.com/__iY2vaygxLo/S9jCHJg-pqI/AAAAAAAAAVQ/uwIz-HUaN8A/s400/hematopoesis.jpg
Keterangan :
1.      Minggu ke 6 : Mesenkim >>> parenkim kasar, dst sampai bayi lahir.
2.      Pada bulan ke 4, lien, hepar, kelenjar limfe & sumsum tulang sudah memproduksi darah
3.      Ketika sudah dilahirkan, yang berperan dalam pembentukan darah : kelenjar limfe, sumsum tulang
http://2.bp.blogspot.com/__iY2vaygxLo/S9jClnkdXlI/AAAAAAAAAVY/adNafEF2pek/s400/hematopoesis+1.jpg

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor perangsang hematopoietik
Tempat hematopoiesis

Janin
0-2 bulan
Yolk sac
2-7 bulan
Hati dan limpa
5-9 bulan
Sumsum tulang
Bayi
Sumsum tulang (semua bagian tulang)
Dewasa
Os.Vertebrae,Costae,Sternum,Cranium,Sacrum,Pelvis
Ujung proksimal os.femur

Daerah yang melakukan hematopoiesis disebut daerah hematopoietik.
1.      Sumsum tulang merupakan tempat terpenting selama 6-7 bulan kehidupan janin
2.      Setelah dewasa, disepanjang tulang panjang (femur,humerus,dll) terjadi penggantian sumsum tulang oleh lemak, sehingga proses hematopoiesis terbatas pada tulang rangka sentral ,dan ujung-ujung proksimal os femur, dan humerus.Tetapi pada daerah hematopoietik tersebut 50% sumsum tulang telah mengalami perlemakan.
3.      Sumsum tulang merupakan tempat “intramedullary hematopoiesis”.
4.      Hati & limpa dapat berperan hematopoetik seperti pada masa janin. Prosesnya disebut juga “Extra medullary hematopoiesis”.
Perkembangan Sel Darah
Hematopoiesis bermula dari suatu sel induk pluripoten bersama, yang kemudian membelah dan berdiferensiasi menjadi 2 macam sel, yaitu :
1.      Sel progenitor mieloid campuran (CFUGEMM)
·         BFUE ---CFUE---eritrosit
·         CFU Meg (progenitor megakariosit)   --- trombosit
·         CFU GMEo (progenitor granulosit monosit)

a.       CFUGM (progenitor granulosit-monosit)
·         CFU-M --- monosit
·          CFU-G --- neutrofil
b.      CFUEo (progenitor eosinofil) --- eosinofil
·         CFU baso   --- basofil

2.      Sel induk limfoid
·         Limfosit B
·         Limfosit T (di timus)
·         Sel NK
Ket :
·         Skema diatas menurut Kapita Selekta Hematologi (A.V. Hoffbrand)
·         BFU : Burst Forming Unit
·         CFU : Colony Forming Unit
·         E : Eritroid
·         Eo : Eosinofil
·         GEMM : Granulosit,Eritroid,Monosit, Megakariosit
·         GM : Granulosit, Monosit
·         Meg : Megakariosit
·         NK : Natural Killer

LEUKOSIT
Leukosit atau sel darah putih merupakan unit sel pertahanan tubuh yang mobil. Sel ini sebagian dibentuk di sumsum tulang (granulosit dan monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan sel-sel plasma). Manfaat sel darah putih yang sesungguhnya ialah sebagian besar diangkut secara khusus ke daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, dengan demikian menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap agen-agen infeksius.
Secara umum ada 2 jenis leukosit, yaitu Granulosit (netrofil, eosinofil, dan basofil) dan Agranulosit (monosit, limfosit, dan sel-sel plasma). Granulosit dan monosit berfungsi melindungi tubuh terhadap organisme penyerang dengan cara fagositosis. Sedangkan limfosit dan sel-sel plasma berhubungan dengan system imun. (Price and Lorraine, 2007; Guyton and Hall, 2007)
Leukopoiesis merupakan proses pembentukan sel darah putih. Awal mula leukosit adalah dari sel stem hemopoietik pluripoten. Lalu membentuk suatu jalur diferensiasi yang disebut commited stem cell. Sebelum berkembang menjadi berbagai macam leukosit yang spesifik dibentuk terlebih dahulu suatu koloni pembentuk, yang disebut CFU-S (unit pembentuk koloni limfa). Kemudian membentuk beberapa koloni yang diantaranya CFU-GM, yang nantianya berdiferensiasi menjadi netrofil, basofil, eosinofil, dan monosit, dan CFU-M yang akan berkembang menjadi megakariosit. Sedangkan limfosit terbentuk bukan dari CFU-S, melainkan dari LSC (Lymphoid Stem Cell). LSC ini akan berkembang menjadi Limfosit-T dan Limfosit-B.(Guyton and Hall, 2007)

GRANULOPOESIS
Merupakan proses pembentukan leukosit granular yaitu basofil, netrofil, dan eusinofil.
1.      Mieloblast
Sel termuda dengan inti bulat yang berwarna biru kemerahan. Memiliki satu atau lebih anak inti. Kromatin halus.  Sitoplasma berwarna biru.
2.      Promielosit / Proagranulosit
Sitoplasma telah memperlihatkan granula berwarna biru tua. Berbentuk bulat tidak teratur. Granula tampak menutupi inti. Inti bulat besar. Kromatin kasar. Anak inti masih ada tapi tidak jelas.
3.      Mielosit
Pada fase ini, granula sudah mengalami diferensiasi menjadi basofil, netrofil, atau eusinofil. Inti sel bulat atau lonjong pada satu sisi. Anak inti tak tampak lagi. Kromatin menebal. Sitoplasma sel lebih banyak
4.      Metamielosit
Proses pematangan. Inti sel membentuk lekukan sehingga berbentuk seperti kacang merah. Kromatin menggumpal. Sitoplasma mengandung granula kecil kemerahan.
Jika lekukan melebihi setengah ukuran inti, akan terbentuk netrofil batang. Lalu akan berubah menjadi netrofil segmen
5.      Granulosit















DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar