PEMBAHASAN
Sel merupakan unit organisasi terkecil
yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.Semua organisme selular terbagi ke dalam dua
golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota.
Hematopoiesis
merupakan
proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan
diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan
peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik
pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses
pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah
yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Proses yang terjadi bisa lebih jelas dilihat melalui gambar
di bawah ini :
Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi
di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.
2. Hepatik
Dimulai sejak embrio umur 6 minggu
terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan
produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.
3. Mieloid
Dimulai pada usia kehamilan 20
minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum
tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA,
granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit,
sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.
Keterangan :
1. Minggu ke 6
: Mesenkim >>> parenkim kasar, dst sampai bayi lahir.
2.
Pada bulan ke 4, lien, hepar,
kelenjar limfe & sumsum tulang sudah memproduksi darah
3.
Ketika sudah dilahirkan, yang
berperan dalam pembentukan darah : kelenjar limfe, sumsum tulang
Beberapa
faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam
amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan
faktor- faktor perangsang hematopoietik
Tempat
hematopoiesis
Janin
|
0-2 bulan
|
Yolk sac
|
2-7 bulan
|
Hati dan limpa
|
|
5-9 bulan
|
Sumsum tulang
|
|
Bayi
|
Sumsum tulang (semua bagian tulang)
|
|
Dewasa
|
Os.Vertebrae,Costae,Sternum,Cranium,Sacrum,Pelvis
Ujung proksimal os.femur
|
Daerah yang
melakukan hematopoiesis disebut daerah hematopoietik.
1.
Sumsum tulang merupakan
tempat terpenting selama 6-7 bulan kehidupan janin
2.
Setelah dewasa,
disepanjang tulang panjang (femur,humerus,dll) terjadi penggantian sumsum tulang
oleh lemak, sehingga proses hematopoiesis terbatas pada tulang rangka sentral
,dan ujung-ujung proksimal os femur, dan humerus.Tetapi pada daerah
hematopoietik tersebut 50% sumsum tulang telah mengalami perlemakan.
3.
Sumsum tulang merupakan
tempat “intramedullary hematopoiesis”.
4.
Hati & limpa dapat
berperan hematopoetik seperti pada masa janin. Prosesnya disebut juga “Extra
medullary hematopoiesis”.
Perkembangan Sel
Darah
Hematopoiesis
bermula dari suatu sel induk pluripoten bersama, yang kemudian membelah
dan berdiferensiasi menjadi 2 macam sel, yaitu :
1.
Sel progenitor mieloid
campuran (CFUGEMM)
·
BFUE ---CFUE---eritrosit
·
CFU Meg (progenitor
megakariosit) --- trombosit
·
CFU GMEo
(progenitor granulosit monosit)
a. CFUGM
(progenitor granulosit-monosit)
·
CFU-M --- monosit
·
CFU-G --- neutrofil
b. CFUEo
(progenitor eosinofil) --- eosinofil
·
CFU baso
--- basofil
2.
Sel induk limfoid
·
Limfosit B
·
Limfosit T (di timus)
·
Sel NK
Ket :
·
Skema diatas menurut
Kapita Selekta Hematologi (A.V. Hoffbrand)
·
BFU : Burst Forming
Unit
·
CFU : Colony Forming
Unit
·
E : Eritroid
·
Eo : Eosinofil
·
GEMM :
Granulosit,Eritroid,Monosit, Megakariosit
·
GM : Granulosit,
Monosit
·
Meg : Megakariosit
·
NK : Natural Killer
LEUKOSIT
Leukosit atau sel darah putih
merupakan unit sel pertahanan tubuh yang mobil. Sel ini sebagian dibentuk di
sumsum tulang (granulosit dan monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi
di jaringan limfe (limfosit dan sel-sel plasma). Manfaat sel darah putih yang
sesungguhnya ialah sebagian besar diangkut secara khusus ke daerah yang
terinfeksi dan mengalami peradangan serius, dengan demikian menyediakan
pertahanan yang cepat dan kuat terhadap agen-agen infeksius.
Secara umum ada 2 jenis leukosit,
yaitu Granulosit (netrofil, eosinofil, dan basofil) dan Agranulosit (monosit,
limfosit, dan sel-sel plasma). Granulosit dan monosit berfungsi melindungi
tubuh terhadap organisme penyerang dengan cara fagositosis. Sedangkan limfosit dan sel-sel plasma berhubungan dengan system imun. (Price and
Lorraine, 2007; Guyton and Hall, 2007)
Leukopoiesis merupakan proses
pembentukan sel darah putih. Awal mula leukosit adalah dari sel stem
hemopoietik pluripoten. Lalu membentuk suatu jalur diferensiasi yang disebut commited
stem cell. Sebelum berkembang menjadi berbagai macam leukosit yang spesifik
dibentuk terlebih dahulu suatu koloni pembentuk, yang disebut CFU-S (unit
pembentuk koloni limfa). Kemudian membentuk beberapa koloni yang diantaranya
CFU-GM, yang nantianya berdiferensiasi menjadi netrofil, basofil, eosinofil,
dan monosit, dan CFU-M yang akan berkembang menjadi megakariosit. Sedangkan
limfosit terbentuk bukan dari CFU-S, melainkan dari LSC (Lymphoid Stem Cell).
LSC ini akan berkembang menjadi Limfosit-T dan Limfosit-B.(Guyton and Hall, 2007)
GRANULOPOESIS
Merupakan proses pembentukan leukosit granular yaitu
basofil, netrofil, dan eusinofil.
1.
Mieloblast
Sel termuda dengan inti bulat yang
berwarna biru kemerahan. Memiliki satu atau lebih anak inti. Kromatin
halus. Sitoplasma berwarna biru.
2.
Promielosit / Proagranulosit
Sitoplasma telah memperlihatkan
granula berwarna biru tua. Berbentuk bulat tidak teratur. Granula tampak
menutupi inti. Inti bulat besar. Kromatin kasar. Anak inti masih ada tapi tidak
jelas.
3.
Mielosit
Pada fase ini, granula sudah
mengalami diferensiasi menjadi basofil, netrofil, atau eusinofil. Inti sel
bulat atau lonjong pada satu sisi. Anak inti tak tampak lagi. Kromatin menebal.
Sitoplasma sel lebih banyak
4.
Metamielosit
Proses pematangan. Inti sel membentuk
lekukan sehingga berbentuk seperti kacang merah. Kromatin menggumpal.
Sitoplasma mengandung granula kecil kemerahan.
Jika lekukan melebihi setengah
ukuran inti, akan terbentuk netrofil batang. Lalu akan berubah menjadi netrofil
segmen
5.
Granulosit
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar