Selasa, 04 Desember 2012

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DIAGNOSA KURANG PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA BP. S DENGAN DIAGNOSA KURANG PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA
DI KELURAHAN SIDAKAYA
CILACAP TENGAH


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.    Data Umum
1.      Nama Kepala Keluarga (KK)          : Bp. S
2.      Usia                                                  : 62 tahun
3.      Pendidikan                                       : SD
4.      Pekerjaan                                          : Buruh ( Tukang Sampah )
5.      Alamat                                             : Jalan Kantil RT 04/ RW 09 Kel. Sidakaya
6.      Komposisi Anggota Keluarga          :
No.
Nama
Jenis Kelamin
Hub dgn KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Ibu. K
P
Istri
41 th
SD
Ibu RT
2.
An. S
P
Anak
26 th
SMA
Ibu RT
3.
Sdr. S
L
Menantu
27 th
SMP
Swasta
4.  
An. S
L
Anak
23 th
SMA
Buruh
5.
Sdri. R
P
Menantu
20 th
SMP
Ibu RT
6.
An. R
L
Cucu
1 bln
-
-

                 Genogram :
 








                                                                                                                          
                  Keterangan Genogram :
Text Box: : Laki-lakiText Box: : garis pernikahan                                   
                       
 




                                                                                           
7.      Tipe keluarga :
         Keluarga besar (extended family). Keluarga Bp. S terdiri dari Bp.S, Ibu.K, An.S, Sdr. S, An.S, Sdri.R, An.R.
8.      Suku bangsa :
         Jawa. Ibu K mengatakan keluarga biasa menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi sehari-hari antara anggoa keluarga yang sudah diturunkan dari orangtua Bapak S
9.      Agama :
         Islam. Ibu K mengatakan semua anggota keluarga melaksanakan sholat lima waktu. Ibu K juga mengatakan akif dalam kegiatan pengajian di RT setiap 1 bulan sekali
10.  Status sosial ekonomi keluarga :
         Bp. S bekerja sebagai buruh ( tukang sampah ) dengan penghasilan Rp. 200.000, - per bulan. Bp. S bekerja setiap hari mulai pukul 16.00 sampi 18.00 dan tidak ada hari libur, sedangkan Ibu K bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan penghasilan Rp. 300.000, - , bekerja setiap hari berangkat pukul 06.00, siang pulang untuk istrahat, kemudian sore berangkat lagi sampai maghrib dan tidak ada hari libur. Pengeluaran harian untuk belanja dapur Ibu K mengatakan ± Rp. 50000, - dan Ibu K mengatakan tidak memiliki uang simpanan untuk keperluan kesehatan ataupun kepentingan yang mendadak karena untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Ibu K juga mengatakan sering meminjam uang kepada tetangga untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.  Suami An. S juga bekerja swasta di PLTU dengan penghasilan Rp. 800000, -. An. S bekerja di CV dengan penghasilan Rp. 800000, -.. Kedua penghasilan dari anak dan menantunya ini digunakan untuk membantu kebutuhan keluarga.
11.  Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mengatakan tidak pernah ada jadwal rekreasi. Bapak S mengatakan keluarganya hanya menikmati hiburan melalui TV, radio, dan hiburan dari cucu pertamanya yaitu An. R yang ada di rumahnya. Bapak S dan Ibu K mengatakan jika dirinya stress dan sedang banyak pikiran maka keluarga Bapak S akan mencari hiburan dengan main ke rumah tetangga.



B.     Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.      Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Dalam keluarga Bp.S terdiri dari 2 ank yaitu An.S dan An.S,dan keduanya sudah menikah dan tinggal serumah dengan Bp.S.
2.      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Bp. S dan Ibu K belum memenuhi tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa, karena anak pertama sudah menikah tetapi masih tinggal bersama dengan keluarga Bp.S
3.      Riwayat keluarga inti
Keluarga Bapak S berasal dari Jawa, Bapak S dari Sidakaya sedangkan Ibu K dari Jeruklegi ,awal menikah mereka tinggal bersama orangtua Bapak S kemudian pindah ke rumah yang sekarang. Sebelum menikah dengan Ibu K, Bapak S adalah seorang duda dengan 4 anak laki-lakinya. Mantan istri Bapak S tinggal disamping rumah Bapak S. Kemudian Bapak S dan Ibu K menikah. Dan dari pernikahan keduanya, Bapak S  mempunyai 2 orang anak.
4.      Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Bapak S berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Dulu Bapak S jarang bekerja (pengangguran) yang berlangsung lama. Bapak S mengatakan sebelum menikah dengan Ibu K, dia pernah menikah dengan orang lain, mempunya 4 orang anak dan kemudian bercerai. Tetapi sekarang Bapak S bekerja sebagai tukang sampah, namun karena pengahsilan dari tukang samaph itu kecil, Ibu K turut membantu bekerja sebagai pembantu di rumah tetangganya.

C.    Lingkungan
1.      Karakteristik rumah
Rumah Bapak S terletak didalam pemukiman padat penduduk dan milik sendiri. Luas rumah 5 x 13 meter, semi permanen. Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu yang bergabung dengan ruang keluarga, 1 ruang makan bergabung dengan dapur. Luas masing-masing kamar 2 x 3 meter dan masing-masing memiliki jendela. Cahaya masuk rumah karena jendela dan pintu dibuka, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat luas dan bersih namun cahaya dan ventilasi di kamar kurang, karena jendela tidak dibuka. Kamar mandi dan WC  2 x 1,5 Meter. Sumber air minum berasal dari sumur yang berjarak 12 meter dari septik tank. Air limbah rumah tangga dibuang melalui diselokan belakang rumah. Penerangan rumah dari listrik. Ibu K memasak menggunakan kompor gas. Tidak ada langit-langit rumah, langsung terhubung ke atap (asbes). Lantai terlihat kering dan bersih dan terbuat dari tegel keramik. Halaman depan rumah dimanfaatkan untuk kandang ternak (ayam) dengan jarak 1 meter, dan terlihat tidak kotor karena setiap hari dibersihkan. Terdapat kurungan ayam yang berada di dapur.

Denah rumah :
                                                                                    U
                    Dapur          K. Mandi
                                                                        B                     T
                                       
                 R. Tidur         R. Makan                             S
      13 m
 

                 R. Tidur      R. Keluarga &
                                       R. Tamu
                 R. Tidur
 

                               5 m
2.      Karakteristik tetangga dan komunitas :
Rumah Keluarga Bapak S berjarak 2 meter. Tidak dibatasi oleh teras dan pagar rumah. Jalan ke rumah Keluarga Bapak S sempit. Bapak S sering berkunjung ke tetangga pada siang hari dan jika sedang stres. Tetangga keluarga Bapak S banyak yang berprofesi sebagai buruh dan nelayan
3.      Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak S pindah ke rumah mereka sendiri yang berada di jalan kantil beberapa bulan setelah pernikahan, karena awalnya mereka tinggal bersama orangtua Bapak S. Keluarga Bapak S sesekali pergi ketempat saudara, namun jarang pulang kampung karena sudah tidak mempunyai orangtua lagi
4.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Keluarga Bapak S berinteraksi dengan tetangga dalam bentuk perbincangan tanpa tujuan yang jelas. Ibu K aktif mengikuti pengajian dan arisan dengan tetangga, sedangkan Bapak S aktif dalam kegiatan warga dan keamanan kampungnya
5.      Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak S berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, namun karena keluarga Bapak S sering mengalami kesulitan ekonomi, mereka sering meminjam uang untuk kebutuhan keluarga. Jika ada permasalahan didalam keluarga, keluarga Bapak S berusaha menyelesaikan sendiri dengan jalan musyawarah. Bapak S mengatakan jarang timbul pertengkaran dengan istri maupun anak-anaknya.

D.    Lima tugas kesehatan keluarga
1.      Mengenal masalah kesehatan
Ibu K mengatakan sering pusing, kaku pada lehernya, dan terlihat lemas. Ibu K mengatakan pusingnya disebabkan karena tensinya tinggi, dan Ibu K mengetahui  kalaau ia terkena tekanan darah tinggi.
Bapak S mengatakan sebenarnya dia sering lemas, namun tidak peduli untuk memeriksakan kesehatannya.
2.      Mengambil keputusan terkait masalah kesehatan
Ibu K mengatakan jika ia sedang pusing dan lemas, harus segera ditangani
3.      Merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu K mengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat captopril. Ibu K mengatakan jika Bapak S sedang tidak enak badan, ia akan minta “kerokan”. Tapi mereka belum mengetahui tentang obat tradisional untuk menurunkan darah tinggi
4.      Memodifikasi lingkungan kesehatan
Bapak S mengatakan ia akan tidur dan istirahat jika sedang pusing. An S tahu bahwa makanan yang harus dihindari, contohnya seperti makanan yang asin. Bapak S mengkonsumsi rokok 2 bungus per hari
5.      Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Walaupun mempunyai Jamkesmas, keluarga tidak memanfaatkannya. Bapak S tidak pernah mau untuk berobat ke rumah sakit, dokter, puskesmas karena ia sudah pasrah dan tidak peduli dengan kondisinya. Sedangkan Ibu K mengatakan ia rajin untuk datang ke posyandu lansia dan meminta pengobatan.

E.     Struktur Keluarga
1.      Pola komunikasi keluarga
Bp. S dan Ibu K sering membicarakan masalah keluarga dengan melibatkan semua anggota keluarganya, karena masalah yang dihadapi merupakan masalah bersama. Komunikasi antar anggota keluarga selalu terjalin dengan baik.
2.      Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan adalah Bp. S tetapi juga melibatkan keluarga.
3.      Struktur peran keluarga
Peran formal:
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah dan pengatur rumah tangga. Ibu K berperan sebagai pengatur kebutuhan keluarga, pendidik, dan pelindung anak, serta membantu mencari nafkah keluarga. 
Peran informal:
Bapak S bekerja sebagai tukang sampah. Ibu K bekerja sebagai pembantu rumah tangga didekat rumahnya untuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga
4.      Nilai dan norma budaya
Keluarga Bp. S menerapkan nilai-nilai Islam pada keluarga. Aturan di keluarga berlaku berdasarkan nilai-nilai agama Islam.

F.     Fungsi Keluarga
1.      Fungsi afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi, peduli dan saling menghargai satu sama lain, dan Ibu K mengatakan dirinya selalu dekat dengan keluarganya.
2.      Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. S memperbolehkan anggota keluarga bergaul dengan siapa saja, terutama dengan tetangga sekitar.
3.      Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Bp. S mengatakan sehat merupakan hal yang harus disyukuri, dan apabila sakit Bp. S tidak terlalu merasakan sakitnya dan beranggapan sakitnya akan cepat sembuh. Bapak S merokok dua bungkus setiap hari. Lingkungan keluarga Bp. S terlihat bersih dan rapi terdapat kandang ayam di depan rumah dan selalu dijaga kebersihannya. Jika keluarga Bp. S sakit biasanya kerokkan dan membeli obat di apotik dan ke dokter apabila mempunyai uang.

G.    Stress dan Koping Keluarga
1.      Stressor jangka pendek
Bp. S mengatakan tidak terlalu khawatir karena anggapan terhadap kondisi kesehatan sakitnya itu akan segera sembuh.
2.      Stressor jangka panjang
Bp. S mengatakan apabila sakitnya belum sembuh hanya berserah diri dan pasrah dengan kondisinya.
3.      Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Keluarga Bp. S mengatakan setiap masalah harus dihadapi dan diselesaikan.
4.      Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bp. S mengatakan apabila ada masalah tidak bercerita dengan orang lain hanya diselesaikan dengan anggota keluarga
5.      Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.

H.    Pemeriksaan fisik
Terlampir.

I.       Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada didalam keluarganya.
                                                           

 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA KELUARGA BP. S DENGAN DIAGNOSA KURANG PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA
DI KELURAHAN SIDAKAYA
CILACAP TENGAH

Pembimbing    : Tri Y Riyanti, S. Kep, Ns
LOGO STIKES BARU BGT
 












Disusun oleh :
Kelompok 5
1.    Jeni Mulyaningsih   (108109023)
2.    Maerisa Ratmasari   (108109028)
3.    Nofrita                    (108109028)
4.    Nurhasim                 (108109032)


PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES AL IRSYAD AL –ISLAMIYYAH CILACAP
2012/2013

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A.    Data Umum
1.      Nama Kepala Keluarga (KK)          : Bp. S
2.      Usia                                                  : 62 tahun
3.      Pendidikan                                       : SD
4.      Pekerjaan                                          : Buruh ( Tukang Sampah )
5.      Alamat                                             : Jalan Kantil RT 04/ RW 09 Kel. Sidakaya
6.      Komposisi Anggota Keluarga          :
No.
Nama
Jenis Kelamin
Hub dgn KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Ibu. K
P
Istri
41 th
SD
Ibu RT
2.
An. S
P
Anak
26 th
SMA
Ibu RT
3.
Sdr. S
L
Menantu
27 th
SMP
Swasta
4.  
An. S
L
Anak
23 th
SMA
Buruh
5.
Sdri. R
P
Menantu
20 th
SMP
Ibu RT
6.
An. R
L
Cucu
1 bln
-
-

                 Genogram :
 








                                                                                                                          
                  Keterangan Genogram :
Text Box: : Laki-lakiText Box: : garis pernikahan                                   
                       
 




                                                                                           
7.      Tipe keluarga :
         Keluarga besar (extended family). Keluarga Bp. S terdiri dari Bp.S, Ibu.K, An.S, Sdr. S, An.S, Sdri.R, An.R.
8.      Suku bangsa :
         Jawa. Ibu K mengatakan keluarga biasa menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi sehari-hari antara anggoa keluarga yang sudah diturunkan dari orangtua Bapak S
9.      Agama :
         Islam. Ibu K mengatakan semua anggota keluarga melaksanakan sholat lima waktu. Ibu K juga mengatakan akif dalam kegiatan pengajian di RT setiap 1 bulan sekali
10.  Status sosial ekonomi keluarga :
         Bp. S bekerja sebagai buruh ( tukang sampah ) dengan penghasilan Rp. 200.000, - per bulan. Bp. S bekerja setiap hari mulai pukul 16.00 sampi 18.00 dan tidak ada hari libur, sedangkan Ibu K bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan penghasilan Rp. 300.000, - , bekerja setiap hari berangkat pukul 06.00, siang pulang untuk istrahat, kemudian sore berangkat lagi sampai maghrib dan tidak ada hari libur. Pengeluaran harian untuk belanja dapur Ibu K mengatakan ± Rp. 50000, - dan Ibu K mengatakan tidak memiliki uang simpanan untuk keperluan kesehatan ataupun kepentingan yang mendadak karena untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Ibu K juga mengatakan sering meminjam uang kepada tetangga untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.  Suami An. S juga bekerja swasta di PLTU dengan penghasilan Rp. 800000, -. An. S bekerja di CV dengan penghasilan Rp. 800000, -.. Kedua penghasilan dari anak dan menantunya ini digunakan untuk membantu kebutuhan keluarga.
11.  Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mengatakan tidak pernah ada jadwal rekreasi. Bapak S mengatakan keluarganya hanya menikmati hiburan melalui TV, radio, dan hiburan dari cucu pertamanya yaitu An. R yang ada di rumahnya. Bapak S dan Ibu K mengatakan jika dirinya stress dan sedang banyak pikiran maka keluarga Bapak S akan mencari hiburan dengan main ke rumah tetangga.



B.     Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.      Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Dalam keluarga Bp.S terdiri dari 2 ank yaitu An.S dan An.S,dan keduanya sudah menikah dan tinggal serumah dengan Bp.S.
2.      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Bp. S dan Ibu K belum memenuhi tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa, karena anak pertama sudah menikah tetapi masih tinggal bersama dengan keluarga Bp.S
3.      Riwayat keluarga inti
Keluarga Bapak S berasal dari Jawa, Bapak S dari Sidakaya sedangkan Ibu K dari Jeruklegi ,awal menikah mereka tinggal bersama orangtua Bapak S kemudian pindah ke rumah yang sekarang. Sebelum menikah dengan Ibu K, Bapak S adalah seorang duda dengan 4 anak laki-lakinya. Mantan istri Bapak S tinggal disamping rumah Bapak S. Kemudian Bapak S dan Ibu K menikah. Dan dari pernikahan keduanya, Bapak S  mempunyai 2 orang anak.
4.      Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Bapak S berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Dulu Bapak S jarang bekerja (pengangguran) yang berlangsung lama. Bapak S mengatakan sebelum menikah dengan Ibu K, dia pernah menikah dengan orang lain, mempunya 4 orang anak dan kemudian bercerai. Tetapi sekarang Bapak S bekerja sebagai tukang sampah, namun karena pengahsilan dari tukang samaph itu kecil, Ibu K turut membantu bekerja sebagai pembantu di rumah tetangganya.

C.    Lingkungan
1.      Karakteristik rumah
Rumah Bapak S terletak didalam pemukiman padat penduduk dan milik sendiri. Luas rumah 5 x 13 meter, semi permanen. Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu yang bergabung dengan ruang keluarga, 1 ruang makan bergabung dengan dapur. Luas masing-masing kamar 2 x 3 meter dan masing-masing memiliki jendela. Cahaya masuk rumah karena jendela dan pintu dibuka, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat luas dan bersih namun cahaya dan ventilasi di kamar kurang, karena jendela tidak dibuka. Kamar mandi dan WC  2 x 1,5 Meter. Sumber air minum berasal dari sumur yang berjarak 12 meter dari septik tank. Air limbah rumah tangga dibuang melalui diselokan belakang rumah. Penerangan rumah dari listrik. Ibu K memasak menggunakan kompor gas. Tidak ada langit-langit rumah, langsung terhubung ke atap (asbes). Lantai terlihat kering dan bersih dan terbuat dari tegel keramik. Halaman depan rumah dimanfaatkan untuk kandang ternak (ayam) dengan jarak 1 meter, dan terlihat tidak kotor karena setiap hari dibersihkan. Terdapat kurungan ayam yang berada di dapur.

Denah rumah :
                                                                                    U
                    Dapur          K. Mandi
                                                                        B                     T
                                       
                 R. Tidur         R. Makan                             S
      13 m
 

                 R. Tidur      R. Keluarga &
                                       R. Tamu
                 R. Tidur
 

                               5 m
2.      Karakteristik tetangga dan komunitas :
Rumah Keluarga Bapak S berjarak 2 meter. Tidak dibatasi oleh teras dan pagar rumah. Jalan ke rumah Keluarga Bapak S sempit. Bapak S sering berkunjung ke tetangga pada siang hari dan jika sedang stres. Tetangga keluarga Bapak S banyak yang berprofesi sebagai buruh dan nelayan
3.      Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak S pindah ke rumah mereka sendiri yang berada di jalan kantil beberapa bulan setelah pernikahan, karena awalnya mereka tinggal bersama orangtua Bapak S. Keluarga Bapak S sesekali pergi ketempat saudara, namun jarang pulang kampung karena sudah tidak mempunyai orangtua lagi
4.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Keluarga Bapak S berinteraksi dengan tetangga dalam bentuk perbincangan tanpa tujuan yang jelas. Ibu K aktif mengikuti pengajian dan arisan dengan tetangga, sedangkan Bapak S aktif dalam kegiatan warga dan keamanan kampungnya
5.      Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak S berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, namun karena keluarga Bapak S sering mengalami kesulitan ekonomi, mereka sering meminjam uang untuk kebutuhan keluarga. Jika ada permasalahan didalam keluarga, keluarga Bapak S berusaha menyelesaikan sendiri dengan jalan musyawarah. Bapak S mengatakan jarang timbul pertengkaran dengan istri maupun anak-anaknya.

D.    Lima tugas kesehatan keluarga
1.      Mengenal masalah kesehatan
Ibu K mengatakan sering pusing, kaku pada lehernya, dan terlihat lemas. Ibu K mengatakan pusingnya disebabkan karena tensinya tinggi, dan Ibu K mengetahui  kalaau ia terkena tekanan darah tinggi.
Bapak S mengatakan sebenarnya dia sering lemas, namun tidak peduli untuk memeriksakan kesehatannya.
2.      Mengambil keputusan terkait masalah kesehatan
Ibu K mengatakan jika ia sedang pusing dan lemas, harus segera ditangani
3.      Merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu K mengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat captopril. Ibu K mengatakan jika Bapak S sedang tidak enak badan, ia akan minta “kerokan”. Tapi mereka belum mengetahui tentang obat tradisional untuk menurunkan darah tinggi
4.      Memodifikasi lingkungan kesehatan
Bapak S mengatakan ia akan tidur dan istirahat jika sedang pusing. An S tahu bahwa makanan yang harus dihindari, contohnya seperti makanan yang asin. Bapak S mengkonsumsi rokok 2 bungus per hari
5.      Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Walaupun mempunyai Jamkesmas, keluarga tidak memanfaatkannya. Bapak S tidak pernah mau untuk berobat ke rumah sakit, dokter, puskesmas karena ia sudah pasrah dan tidak peduli dengan kondisinya. Sedangkan Ibu K mengatakan ia rajin untuk datang ke posyandu lansia dan meminta pengobatan.

E.     Struktur Keluarga
1.      Pola komunikasi keluarga
Bp. S dan Ibu K sering membicarakan masalah keluarga dengan melibatkan semua anggota keluarganya, karena masalah yang dihadapi merupakan masalah bersama. Komunikasi antar anggota keluarga selalu terjalin dengan baik.
2.      Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan adalah Bp. S tetapi juga melibatkan keluarga.
3.      Struktur peran keluarga
Peran formal:
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah dan pengatur rumah tangga. Ibu K berperan sebagai pengatur kebutuhan keluarga, pendidik, dan pelindung anak, serta membantu mencari nafkah keluarga. 
Peran informal:
Bapak S bekerja sebagai tukang sampah. Ibu K bekerja sebagai pembantu rumah tangga didekat rumahnya untuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga
4.      Nilai dan norma budaya
Keluarga Bp. S menerapkan nilai-nilai Islam pada keluarga. Aturan di keluarga berlaku berdasarkan nilai-nilai agama Islam.

F.     Fungsi Keluarga
1.      Fungsi afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi, peduli dan saling menghargai satu sama lain, dan Ibu K mengatakan dirinya selalu dekat dengan keluarganya.
2.      Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. S memperbolehkan anggota keluarga bergaul dengan siapa saja, terutama dengan tetangga sekitar.
3.      Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Bp. S mengatakan sehat merupakan hal yang harus disyukuri, dan apabila sakit Bp. S tidak terlalu merasakan sakitnya dan beranggapan sakitnya akan cepat sembuh. Bapak S merokok dua bungkus setiap hari. Lingkungan keluarga Bp. S terlihat bersih dan rapi terdapat kandang ayam di depan rumah dan selalu dijaga kebersihannya. Jika keluarga Bp. S sakit biasanya kerokkan dan membeli obat di apotik dan ke dokter apabila mempunyai uang.

G.    Stress dan Koping Keluarga
1.      Stressor jangka pendek
Bp. S mengatakan tidak terlalu khawatir karena anggapan terhadap kondisi kesehatan sakitnya itu akan segera sembuh.
2.      Stressor jangka panjang
Bp. S mengatakan apabila sakitnya belum sembuh hanya berserah diri dan pasrah dengan kondisinya.
3.      Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Keluarga Bp. S mengatakan setiap masalah harus dihadapi dan diselesaikan.
4.      Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bp. S mengatakan apabila ada masalah tidak bercerita dengan orang lain hanya diselesaikan dengan anggota keluarga
5.      Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.

H.    Pemeriksaan fisik
Terlampir.

I.       Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada didalam keluarganya.
                                                           

No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan

Khusus
Kriteria Evaluasi
Rencana Tindakan
Umum
Kriteria
Standar
1.





































Kurang pengetahuan pada Keluarga Bp.S Khususnya Bp.S dan Ibu.K berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.




































Setelah dilakukan asuhan keperawatan  selama 1 x pertemuan diharapkan terkanan darah menurun




































Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 1 kali 45 menit diharapkan ;

1.    Keluarga dapat menyebutkan cara merawat anggota keluarga dengan   tekanan darah tinggi
a.    Menjelaskan cara pengobatan tradisional untuk menurunkan hipertensi





b.    Mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional untuk menurunkan hipertensi




2.    Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Dengan cara :
a.        Menyebutkan manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan
















Respon verbal









Respon psikomotor












Respon verbal



















Pengobatan tradisional yang dapat digunakan dalam menurunkan hipertensi adalah dengan jus mentimun.






Caranya adalah mentimun 2/3 biji dicuci, diparut atau diblender kemudian tambahkan setengah gelas air atau secukupnya sampai menjadi jus mentimun,tambahkan air jeruk nipis dan gula pasir secukupnya.








Keluarga dapat mengetahui manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan :
-  Mendapatkan pelayanan kesehatan
-  Mendapatkan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
Keluarga dapat mmanfaatkan kartu jamkesmas
Keluarga dapat memanfaatkan pelayanan posyandu lansia











a.       Diskusikan dengan  keluarga cara menurunkan hipertensi dengan jus mentimun
b.      Dorong keluarga untuk mengungkapkan kembali
c.       Beri pujian atas jawaban yang benar

a.       Demonstrasikan cara membuat jus mentimun
b.      Beri kesempatan keluarga bertanya
c.       Motivasi keluarga untuk melakukan redemonstrasi
d.      Beri pujian atas kemampuan keluarga




a.       Informasikan mengenai pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di pelayanan kesehatan
b.      Dorong keluarga untuk mengungkapkan kembali penjelasan yang diberikan
c.       Beri pujian atas kemampuan keluarga
2
Resiko Terjadinya Ispa Pada keluarga Bp.S yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat

Setelah dilakukan asuhan keperawatan  1 kali pertemuan diharapkan keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang sehat
Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 1 kali 45 menit diharapkan ;
1.      Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang sehat
a.       Menjelaskan tentang Rumah sehat







Respon verbal







Keluarga dapat menciptakan lingkungan rumah yang sehat dengan cara selalu membuka jendela dan dapat memindahkan kandang ayam serta membersihkan kandang ayam secara rutin







a.       Diskusikan dengan keluarga tentang rumah sehat
b.      Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali tentang rumah sehat
c.       Beri pujian atas kemampuan keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar