MANAJEMEN LAKTASI PADA
IBU POST PARTUM
A. ASI Esklusif
ASI esklusif adalah
pemberia ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 4-6 bulan. Selama
itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu
formula, air jeruk, ait teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI esklusif bayi
juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu,
bubur nasi, tim dan sebagainya. ASI esklusif diharaokan dapat diberikan
sekurang-kurangnya selama empat bulan dan kalau memungkinkan sampai enam bulan.
Pemberian ASI secara benar akan dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia enam
bulan tanpa makanan pendamping. Di atas usia enam bulan bayi ememrlukan makanan
tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua bulan.
Bayi diberikan ASI pada
kebutuhannya atau setiap 2 sampai 3 jam. Makin sering bayi menghisap
makin banyak ASI yang dihasilkan. Menghisap menyebabkan kelenjar pituitari
melepaskan dua hormone yaitu oksitosin dan prolaktin. Oksitosin menyebabkan
kontraksi di dalam payudara ya ng menyemburkan ASI keluar untuk mempermudah
bayi. Prolaktin merangsang sel-sel untuk membentuk susu. Makin sering bayi menghisap,
makin banyak prolaktin yang dibentuk.
B. Manfaat dan Keunggulan
ASI
Komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu
mengandung protein 0,9 %, lemak 3,8 %, laktosa 7,0 %. Komposisi tersebut sesuai
dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing yaitu ASI dari ibu yang
melahirkan bayi premature sesuai dengan kebutuhan bayi premature dan juga
sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan sesuai dengan
kebutuhan bayi cukup bulan tersebut.
Dapat dijelaskan bahwa selain untuk bayi,
ASI juga dapat memberikan manfaat bagi ibu, keluarga dan Negara. ASI merupakan
makanan terbaik bagi bayi karena ASI mudah dicerna, praktis, berada dalam suhu
optimal, mengandung antibodi, dapat mempererat ikatan ibu dan anak, dapat
mempercepat pemulihan rahim ibu.
1) Manfaat ASI bagi Bayi
a. Nutrisi ( zat gizi ) yang sesuai untuk bayi
1. Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah
lemak. Terdapat sekitar 50 % kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam
ASI antara 3,5 – 4,5 %. Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah
diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol oleh enzim lipase dalam ASI.
2. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah
laktosa. Manfaat lain dari laktosa yaitu memperinggi absorbsi kalsium dan
merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.
3. Protein
Kadar protein dalam ASI adalah sekitar 0,9
%.Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Whey lebih mudah dicerna daripada
kasein ( protein utama dalam susu sapi ). Kecuali mudah dicerna, dalam ASI
terdapat dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin
dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatic sedangkan taurin untuk
pertumbuhan otak.
4. Garam dan Mineral
Ginjal neonatus belum dapat
mengkonsentrasikan air kemih dengan baik sehingga diperlukan susu dengan kadar
garam dan mianeral yang rendah, ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah
disbanding susu sapi.
5. Vitamin
ASI mengandung vitamin cukup yang
diperlukan bayi. Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada prosesd
pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan miudah diserap.
Dalam ASI juga banyak mengandung vitamin E dan vitamin D.
b. Mengandung zat protektif
1. Laktobasilus bifidus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam
laktat dan asam aserta yang mada dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
seperti bakteri E. coli yang sering menjadikan diare pada bayi
2. Laktoferin
Berfungsi menghambat pertumbuhan kuman
tertentu yaitu stafilokokus dan E. coli
3. Lisozim
4. Komplemen C3 dan C4
5. Faktor antistreptokokus
Terdapat dalam ASI untuk melindungi bayi
dari infeksi bakteri streptokokus
6. Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin
yaitu secretory IgA, IgE, IgM, dan IgG. Yang terbanyak adalah secretory
IgA
7. Imunitas seluler
ASI mengandung sel-sel. Sebagian besar
(90%) sel tersebut berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis
mikroorganisme.
8. Tidak menimbulkan Alergi
Pada bayi baru lahir system IgE belum
sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi system ini dan dapat
menimbulkan alergi. Pada ASI tidak menimbulkan efek ini.
c. Mempunyai Efek Psikologis yang menguntungkan
Waktu menyusu kulit bayi akan menempel
pada kulit ibu. Kontak kulit ini akan dapat mempengaruhi perkembanga nbayi
kelak. Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan
menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk menimbulkan
dasar kepercayaan pada bayi yaitu dengan dapat mempercayai orang lain ( ibu )
maka akan timbul rasa percaya diri sendiri.
d. Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai
kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode
perinatal baik dan mengurangi kemungkinan obesitas.
e. Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies gigi pada bayi yang
mendapat susu formula lebih tinggi dari pada bayi yang mendapatkan ASI karena
kebiasaan menyusui dengan dot dan botol pada waktu akan tidur akan dapat
menyebabkan gigi kontak lama dengan sisa susu formula dan menyebakan asam yang
terbentuk akan merusak gigi.
f. Mengurangi kejadian maloklusi
Telah terbukti bahwa salah satu penyebab
maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu
dengan botol dan dot.
2) Manfaat ASI bagi Ibu
a. Aspek Kesehatan Ibu
Isapan bayi pada payudara akan dapat
merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu
involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Kejadian
karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah disbanding ibu yang tidak
menyusui.
b. Aspek Keluarga Berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat
menjarangkan kehamilan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan
hormone untuk ovulasi sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.
c. Aspek Psikologis
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, dan
hal tersebut merupakan rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
3) Manfaat ASI bagi Keluarga
a. Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang
seharusnya untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan yang lain
b. Aspek psikologi
Kebahagiaan kelurga akan bertambah karena
kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
c. Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis jadi bisa
dilakukan dimana saja dan kapan saja.
4) Manfaat ASI bagi Negara
a. Menurunkan angka
kesakitan dan kematian anak
b. Mengurangi subsidi untuk
rumah sakit
c. Mengurangi devisa untuk
membeli susu formula
d. Meningkatkan kualitas
generasi penerus bangsa
C. Masalah Dalam Menyusui
1. Putting susu nyeri atau lecet
Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik
menyusui
Penatalaksaannya :
ü Bayi disusukan terlebih
dahulu pada putting yang tidak lecet atau yang lecet lebih sedikit
ü Setelah menyusui, bekas
ASI pada putting tidak perlu dibersihkan, diangin-anginkan saja agar kering
dengan sendirinya karena bekas ASI berfungsi sebagai pelembut putting dan
sekaligus anti infeksi
2. Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul
banyak pada saluran ASI
Penatalksanaannya :
ü Massase payudara
ü ASI diperas sebelum
menyusui
ü Kompres dengan air
hangat
ü Menyusui lebih sering
dan lebih lama
3. Mastitis
Penyebabnya adalah :
ü Sisa ASI yang menyumbat
saluran ASI
ü Putting lecet sehingga
mudah masuk kuman
ü BH yang terlalu ketat
ü Kurang gizi dan
istirahat, anemia
Penatalaksanaan :
o Tetap menyusui
o Kompres dengan air hangat pada payudara
o Pakailah baju dan BH yang longgar
o Istirahat cukup dan makan bergizi
D. Perawatan Ibu Selama
Menyusui
1. Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan
putting susu merupakan suatu hal yang sangat penting. Payudara harus
dibersihkan denga teliti setiap hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak
menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering atau sisa susu
untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting maupun ke mulut
bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk mencegah pecah-pecah pada
putting.
2. Makanan bergizi bagi ibu
menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan
makanan bergizi dan banyak nutrisi sangat penting untuk membantu kelancaran
produksi ASI dan kesehatan ibu. Makanan yang menjadi anjuran untuk dikonsumsi
bagi ibu menyusui yaitu :
a) Makanan pokok : nasi, mie, kentang, ubi
b) Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c) Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis, gambas,
dll
d) Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, pir,
tomat
e) Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi, bunga kol
f) Sumber makanan yang dapat membantu proses menyusui : beras-berasan,
gandum-ganduman, kacang-kacangan dan sayur-sayuran
g) Dianjurkan konsumsi kalsium dan zat besi
Makanan yang menjadi sumber kalsium yaitu
:
ü Susu dan produk susu (
keju dan yougurt )
ü Ikan teri
ü Sarden
ü Biji-bijian
ü Produk kedelai
ü Sayuran hijau
ü Buah kering
Makanan yang menjadi sumber zat besi yaitu
:
ü Hati
ü Daging merah
ü Sayuran hijau
ü Wijen
ü Buah
ü Kuning telur
ü Sarden
ü Padi-padian
E. Perawatan Bayi
1) Perawatan bayi di rumah
ü Disusui sesering mungkin
ü Jemur pagi antara pukul
07.00 – 07.30 ( 30 menit ) pakaian bayi dibuka kecuali popok dan tutup mata
bayi
ü Mandikan bayi 2 kali
sehari dengan air hangat
2) Perawatan tali pusat
sebelum puput
ü Menjaga kebersihan tanpa
dibungkus kasa
ü Biarkan tetap dalam
keadaan kering
ü Bila basah segera
keringkan dengan handuk bersih dan tidak diberi obat baik betadin atau alcohol
ü Bila tali pusat basah
atau berbau segera periksakan ke dokter
3) Teknik menyusui
Cara untuk menyusui bayi yaitu :
a) Sentuhkan putting susu ke bibir bayi
b) Masukkan putting susu ke mulut bayi
c) Bila bayi telah tertidur, lepaskan putting susu
d) Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
e) Setelah menyusui sendawakan bayi untuk mencegah muntah
4) Tanda Bahaya Bayi
a) Bayi tidak mau menyusu
b) Panas bayi lebih dari 37,5 C
c) Bayi mengalami kejang-kejang
d) Tubuh bayi tampak kuning
e) Tali pusat bayi basah dan berbau
f) Gerakan tangan dan kaki bayi lemah
g) Kaki dan tangan bayi teraba dingin
h) Bayi mengalami sesak napas