Jumat, 23 November 2012

FUNGSI KELUARGA


FUNGSI KELUARGA

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain. Setiap anggota keluarga mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala keluarga berperan melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga berperan sebagai pengambil keputusan. Ibu sebagai istri berperan melindungi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih saying. Dan anak hanya bertugas untuk berbakti kepada orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah yang telah diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
1.      Menurut buku besar Wikipedia, Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta “kulawarga”. Kata kula berarti “ras” dan warga yang berarti “anggota”. Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
1)      Fungsi Pengaturan Keturunan
Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis saja.
Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya. Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak semakin banyak yang memuja arwah nenek moyangnya.
2)      Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
3)      Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama.
Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan,akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang sedikitbanyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.
4)      Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.
5)      Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status.
Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.
6)      Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo.
7)      Fungsi  Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup.
2.      Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
1)      Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2)      Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
3)      Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
4)      Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat.
5)      Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
3.      Fungsi keluarga menurut Allender (1998):
1)      Affection (Afeksi)
Fungsi affection yang dilakukan keluarga diantaranya adalah dengan menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan, mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual, serta menambah anggota keluarga baru.
2)      Security and Acceptance (Keamanan dan Penerimaan)
Di dalam keluarga, fungsi keamanan dan penerimaan juga dibutuhkan. secara umum usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mempertahankan kebutuhan fisik, dan menerima individu sebagai anggota keluarga.
3)      Identity and satisfaction (Identitas dan memuaskan)
Keluarga merupakan suatu media yang dipergunakan untuk mengembangkan diri, yaitu mengembangkan peran dan self image, mempertahankan motivasi, dan mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas.
4)      Affiliation and companionship (Afiliasi dan pertemanan)
Fungsi ini dilakukan dengan mengembangkan pola komunikasi dan mempertahankan hubungan yang harmonis.
5)      Socialization (Sosialisasi)
Sosialisasi juga salah satu fungsi yang dilakukan dalam keluarga yang tujuannya untuk mengenal kultur (nilai dan perilaku) serta sebagai peraturan/pedoman hubungan internal dan eksternal. Pada akhirnya, sosialisasi juga bertujuan untuk melepas anggota keluarga. Misalnya saat anak sudah dewasa dan menikah.
6)      Controls (Kontrol)
Keluarga juga berfungsi sebagai kontrol, yaitu mempertahankan kontrol sosial yang ada di keluarga. Selain itu fungsi kontrol dapat diterapkan untuk melakukan penempatan dan pembagian kerja anggota keluarga sesuai dengan peran mereka masing-masing yang pelaksanaannya dengan menggunakan sumber daya yang ada.
4.      Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992)
Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu :
1)      Fungsi keagamaan, yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
2)      Fungsi sosial budaya, dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3)      Fungsi cinta kasih, diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
4)      Fungsi melindungi, bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
5)      Fungsi reproduksi, merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga.
6)      Fungsi sosialisasi dan pendidikan, merupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
7)      Fungsi ekonomi, adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.
8)      Fungsi pembinaan lingkungan
5.      Effendi (1998)
Ada lima fungsi keluarga menurut Effendi, yaitu :
1)      Fungsi Biologis
Fungsi biologis diantaranya adalah untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memelihara dan merawat anggota keluarga.
2)      Fungsi Psikologis
Selain fungsi biologis, ada pula fungsi psikologis, yaitu  memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian di antara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas keluarga
3)      Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi yang dimaksud diantaranya adalah membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4)      Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi juga dibutuhkan dalam suatu keluarga, yaitu dengan mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, serta menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).
5)      Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan dibutuhkan dalam sutau keluarga salah satunya karena berhubungan dengan fungsi biologis. Fungsi pendidikan tersebut yaitu dengan menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya, selanjutnya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa, serta yang tidak kalah penting adalah mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
6.      Virginia Saltin (1997)
Menurut Virginia Saltin (1997), fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
1)      Memberikan pengalaman bagi bagi anggota untuk mengetahui dan menikmati hubungan heteroseksual.
2)      Memiliki keturunan
3)      Memelihara batas sehingga semua tugas bisa dilakukan secara baik dan stabil. Batas adalah hubungan hanya dengan pasangan. Misalnya : seorang suami tidak boleh berhubungan dengan adik ipar dalam konteks khusus. Artinya di sini adalah mengetahui batasan-batasan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan sehingga diperlukan komitmen untuk menyepakati batasan-batasan tersebut.
4)      Mentransmisikan budaya pada anak-anak dan mengajarkan anak untuk memahami situasi lingkungan melalui komunikasi.
5)      Untuk mengakui bahwa seorang anggota masyarakat telah dewasa sehingga dia menikah
6)      Untuk menyediakan kesempatan kepada orang tua untuk mengasuh anak.
7.      Zatrow (2006)
Keluarga dalam masyarakat industri memiliki fungsi-fungsi penting yang akan membantu memelihara keberlangsungan dan stabilitas masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
1)      Replacement of the population
Setiap masyarakat memiliki beberapa sistem untuk pergantian anggotanya. Didalam prakteknya, semua masyarakat menganggap bahwa keluarga sebagai suatu unit untuk memproduksi anak-anak. Masyarakat memberikan hak dan kewajiban kepada pasangan-pasangan untuk melakukan reproduksi didalam unit keluarga. Hak dan kewajiban ini membbantu memelihara stabilitas masyarakat walaupun mereka mendefinisikannya dalam bentuk yang berbeda.
2)      Care of the young
Anak-anak memerlukan perawatan dan perlindungan setidaknya sampai usia pubertas. Keluarga merupakan institusi utama untuuk pengasuhan anak-anaknya. Masyarakat modern telah mengembangkan institusi pendukung untuk membantu dalam merawat anak-anak, seperti pelayanan medis, daycare centers, program pelatihan bagi orang tua, dan residential treatment centers.
3)      Socialization of new members
Untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif, anak-anak harus disosialisasikan pada budaya. Anak-anak harus diperkenalkan pada bahasa, mempelajari nilai-nilai sosial dan adat istiadat, cara berpakaian dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga memainkan peranan utama didalam proses sosialisasi ini. Di dalam masyarakat modern, beberapa kelompok lain dan sumber-sumber dilibatkan dalam proses sosialisasi ini, seperti sekolah, mass media, peer groups, polisi, bioskop dan buku serta materi tertulis lainnya yang berpengaruh sangat penting.
4)      Regulation of sexual behavior
Kegagalan dalam mengatur perilaku seksual akan menghasilkan pertentangan diantara individu-individu yang disebabkan oleh kecemburuan dan eksploitasi. Setiap masyarakat memiliki peraturan yang mengatur perilaku seksual didalam unit keluarga, misalnya tabu untuk melakukan incest dan hubungan seksual diluar pernikahan.
5)      Source of affection
Kebutuhan akan rasa sayang, dukungan emosional dan penghargaan yang positif dari orang lain, seperti senyuman, penguatan dan dorongan untuk mencapai prestasi. Keluarga merupakan sumber penting untuk mendapatkan rasa sayang dan pengakuan karena anggota keluarga akan saling menghargai satu sama lainnya dan memperoleh kepuasan emosional dan sosial dari hubungan yang terjalin antara keluarga.
8.      Menurut Hodges dikenal dengan sebutan CARE (Dubois dan Depanfilis : 2000)
1)      Connections
Koneksi adalah akses keluarga terhadap sumber-sumber daya dan dukungan-dukungan dari luar rumah tangga. Semua keluarga membutuhkan sumber daya diluar unit keluarga agar berfungsi optimal. Sumber daya diluar rumah tangga mencakup anggota-anggota extended family, tetangga dan kawan-kawan, sekolah, tempat bekerja, pelayanan kesehatan dan kesehatan mental, institusi-institusi religius, kegiatan-kegiatan rekreasi dan kelompok-kelompok serta oraganisasi-oraganisasi kemasyarakatan lainnya.
2)      Assets
Unsur ini memfokuskan pada keterampilan-keterampilan dan semua kemampuan-kemampuan yang memungkinkan keluarga dapat berfungsi dengan sehat, misalnya keterampilan mengasuh (parenting skill), pengetahuan tentang perkembangan anak, dan harapan-harapan anak yang sesuai dengan usianya, serta kemampuan-kemampuan masalah.
3)      Relationship
Unsur ini menilai dengan hubungan-hubungan dengan anggota-anggota rumah tangga lainnya, pola-pola komunikasi dan peran-peran, serta efeknya terhadap hubungan-hubungan diantara anggota keluarga. Hakekat dan kualitas dan hubungan-hubungan dengan anggota keluarga merupakan faktor kunci dalam menilai keberfungsian keluarga.
4)      Environment
Unsur ini mencakup kecukupan sumber daya-sumber daya lingkungan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anggota keluarga. Misalnya sumber daya ekonomi, seperti sumber-sumber penghasilan, stabilitas penghasilan, dan memadainya penghasilan. Sumber daya lingkungan juga terdiri dari keamanan rumah, pengaturan hidup yang memadai, ruangan yang memadai, perlengkapan dasara rumah (perabotan, toilet, kamar mandi, alat memasak, dan perlengkapan tidur), pengelolaan tugas-tugas rumahtangga serta makanan yang teratur dan memadai.
Selain beberapa fungsi keluarga yang telah disebutkan oleh beberapa ahli di atas, ada juga pendapat lain yang menjelaskan tentang fungsi keluarga, yaitu:
a.      Fungsi Reproduksi
Keluarga yang dibangun melalui lembaga suci pernikahan, dimaksudkan untuk melahirkan keturunan yang sah. Namun saat ini, makin banyak keluarga yang tidak mampu melaksanakan fungsi ini. Faktor yang mempengaruhidiantaranya adalah gaya hidup tak sehat sehingga memicu kegagalan pasangan suami-istri mendapatkan keturunan. Di sisi lain, keluarga makin membatasi jumlah keturunan karena adanya kekhawatiran-kekhawatiran seperti: biaya persalinan mahal, biaya pendidikan anak mahal, dan malu kalau banyak anak. Terlebih kaum perempuan, makin banyak yang enggan hamil, melahirkan dan menyusui anak karena sibuk berkarier atau takut merusak keindahan tubuhnya. Padahal, bila fungsi reproduksi ini diabaikan, eksistensi keluarga dan bahkan manusia akan terancam.
b.      Fungsi Ekonomi
Terbentuknya keluarga, berarti terwujudnya kesatuan dan kemandiri ekonomi. Keluarga mendapatkan harta dan membelanjakan untuk memenuhi keperluan seluruh anggota keluarga sehingga terwujud kesejahteraan. Namun, fungsi ini kerap sulit dilakukan sebuah keluarga manakala problem akses terhadap sumber-sumber ekonomi tertutupi. Banyak pengangguran dari kalangan suami, padahal dialah penopang nafkah keluarga. Di sisi lain, harga-harga kebutuhan pokok terus meroket sehingga nafkah kerap tak mencukupi untuk seluruh anggota keluarga. Sehingga tidak mengherankan apabila masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.
c.       Fungsi Sosial
Fungsi sosial di sini dimaksudkan bahwa dengan adanya keluarga otomatis memberikan status pada seseorang yang menjadi anggota keluarga selain itu juga terkadang menjadi sebuah prestise kepada anggota keluarga.
d.      Fungsi Protektif
Fungsi protektif yang dapat dilakukan keluarga diantaranya adalah dengan  melindungi anggotanya dari ancaman fisik, ekonomis dan psikososial.
e.      Fungsi Rekreatif
Selain fungsi-fungsi yang sudah disebutkan di atas, keluarga juga memberikan fungsi rekreatif bagi para anggotanya yaitu memberikan hal-hal yang bersifat menyenangkan atau yang bersifat hiburan.
f.        Fungsi Afektif
Idealnya, keluarga merupakan sumber kasih sayang yang didapat oleh seseorang karena tumbuh kembang seseorang secara tidak langsung dipengaruhi oleh kasih sayang yang diberikan oleh keluarga. Namun sekarang ini, banyak anak-anak yang tidak memperoleh kasih sayang yang cukup dari keluarganya.
g.      Fungsi Edukatif
Fungsi edukatif di sini adalah dengan memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi anak-anak dan ataupun anggota keluarga lainnya.
h.      Fungsi Religius
Dalam hal ini, fungsi religius dilakukan dengan memberikan pengalaman keagamaan kepada para anggota.
Dari 8 fungsi keluarga di atas, semua berlandaskan pada fungsi keagamaan yang berikutnya akan mendorong empat fungsi keluarga lain yaitu fungsi reproduksi, edukasi, protektif, afektif. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa fungsi agama merupakan fungsi utama dalam sebuah keluarga yang nantinya mempengaruhi reproduksi karena fungsi reproduksi diatur dalam perkawinan dan perkawinan diatur dalam agama. Fungsi keagamaan juga mempengaruhi fungsi edukasi, protektif, dan afeksi karena di dalam agama juga mengatur sebuah keluarga setelah keluarga tersebut mempunyai keturunan selanjutnya adalah harus merawatnya dengan baik, diantaranya dengan memberikan kasih sayang, pendidikan dan perlindungan baik fisik, ekonomi, dan psikososial. Selanjutnya keempat fungsi keluarga tersebut akan mendorong berjalannya tiga fungsi lain yaitu fungsi ekonomi, sosial dan rekreatif karena ketiga fungsi ini juga dibutuhkan dalam suatu keluarga.





http://ichwanmuis.com/?p=1675

Tidak ada komentar:

Posting Komentar