FUNGSI KELUARGA
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam
hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.
Setiap anggota keluarga mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala
keluarga berperan melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga berperan
sebagai pengambil keputusan. Ibu sebagai istri berperan melindungi dan mendidik
anak-anaknya dengan penuh kasih saying. Dan anak hanya bertugas untuk berbakti
kepada orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah yang
telah diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
1.
Menurut buku besar Wikipedia, Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta “kulawarga”.
Kata kula berarti “ras” dan warga yang berarti “anggota”.
Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki
hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara
individu tersebut.
Fungsi
yang dijalankan keluarga adalah :
1)
Fungsi
Pengaturan Keturunan
Dalam
masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat
dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara,
misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat
tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua
masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi
reproduksi ini merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan
sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar
kebutuhan biologis saja.
Fungsi
ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat
melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan
pada hari tuanya. Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa perkawinan
tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena
dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang
berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan
rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan
keagamaan, karena semakin banyak anak semakin banyak yang memuja arwah
nenek moyangnya.
2)
Fungsi
Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi
ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga
terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak
dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus
belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam
masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar
tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang
indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota
masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam
keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah
lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah
keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu
diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat
muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang
adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
3)
Fungsi
Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan
pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit
produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara
anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir
dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah
dimana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata
pencaharian yang sama.
Dengan
adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya
sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan,akan
tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.Suami tidak hanya
sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi,
hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang
sedikitbanyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama.
Fungsi ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini
dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.
4)
Fungsi
Pelindung
Fungsi
ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang
dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak
diambil alih oleh instansi negara.
5)
Fungsi
Penentuan Status
Jika
dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan
mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap
anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya
melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik
tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign
status maupun ascribed status.
Assign
Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan
kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku,
ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang
didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia,
dan lain sebagainya.
6)
Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga
pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita,
dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbeda-beda, tetapi
sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus
terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan
perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari
pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh
lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus
melayani orang-orang jompo.
7)
Fungsi
Afeksi
Salah
satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai.
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu
ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau
merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti
kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup.
2.
Fungsi
keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
1)
Fungsi afektif dan koping
Keluarga
memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk
identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2)
Fungsi sosialisasi
Keluarga
sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping,
memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
3)
Fungsi reproduksi
Keluarga
melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
4)
Fungsi ekonomi
Keluarga
memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat.
5)
Fungsi fisik
Keluarga
memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
3.
Fungsi
keluarga menurut Allender (1998):
1)
Affection (Afeksi)
Fungsi
affection yang dilakukan keluarga diantaranya adalah dengan menciptakan suasana
persaudaraan/menjaga perasaan, mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan
seksual, serta menambah anggota keluarga baru.
2)
Security and Acceptance
(Keamanan dan Penerimaan)
Di
dalam keluarga, fungsi keamanan dan penerimaan juga dibutuhkan. secara umum
usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mempertahankan kebutuhan fisik, dan
menerima individu sebagai anggota keluarga.
3)
Identity and satisfaction
(Identitas dan memuaskan)
Keluarga
merupakan suatu media yang dipergunakan untuk mengembangkan diri, yaitu
mengembangkan peran dan self image, mempertahankan motivasi, dan
mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas.
4)
Affiliation and companionship
(Afiliasi dan pertemanan)
Fungsi
ini dilakukan dengan mengembangkan pola komunikasi dan mempertahankan hubungan
yang harmonis.
5)
Socialization
(Sosialisasi)
Sosialisasi
juga salah satu fungsi yang dilakukan dalam keluarga yang tujuannya untuk
mengenal kultur (nilai dan perilaku) serta sebagai peraturan/pedoman hubungan
internal dan eksternal. Pada akhirnya, sosialisasi juga bertujuan untuk melepas
anggota keluarga. Misalnya saat anak sudah dewasa dan menikah.
6)
Controls (Kontrol)
Keluarga
juga berfungsi sebagai kontrol, yaitu mempertahankan kontrol sosial yang ada di
keluarga. Selain itu fungsi kontrol dapat diterapkan untuk melakukan penempatan
dan pembagian kerja anggota keluarga sesuai dengan peran mereka masing-masing
yang pelaksanaannya dengan menggunakan sumber daya yang ada.
4.
Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992)
Menurut
BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga
dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan
fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu :
1)
Fungsi keagamaan, yaitu dengan memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
2)
Fungsi sosial budaya, dilakukan dengan membina
sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3)
Fungsi cinta kasih, diberikan dalam bentuk memberikan
kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota
keluarga.
4)
Fungsi melindungi, bertujuan untuk melindungi anak
dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman.
5)
Fungsi reproduksi, merupakan fungsi yang bertujuan
untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan
merawat anggota keluarga.
6)
Fungsi sosialisasi dan pendidikan, merupakan fungsi
dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan
untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
7)
Fungsi ekonomi, adalah serangkaian dari fungsi lain
yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan
cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.
8)
Fungsi pembinaan lingkungan
5.
Effendi (1998)
Ada lima fungsi keluarga menurut Effendi, yaitu :
1)
Fungsi Biologis
Fungsi
biologis diantaranya adalah untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memelihara dan
merawat anggota keluarga.
2)
Fungsi Psikologis
Selain
fungsi biologis, ada pula fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih
sayang dan rasa aman, memberikan perhatian di antara anggota keluarga, membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas keluarga
3)
Fungsi Sosialisasi
Fungsi
sosialisasi yang dimaksud diantaranya adalah membina sosialisasi pada anak,
membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan
meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4)
Fungsi ekonomi
Fungsi
ekonomi juga dibutuhkan dalam suatu keluarga, yaitu dengan mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, serta
menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang
(pendidikan, jaminan hari tua).
5)
Fungsi pendidikan
Fungsi
pendidikan dibutuhkan dalam sutau keluarga salah satunya karena berhubungan
dengan fungsi biologis. Fungsi pendidikan tersebut yaitu dengan menyekolahkan
anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak
sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya, selanjutnya adalah
mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa, serta yang tidak kalah penting adalah mendidik
anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
6.
Virginia Saltin (1997)
Menurut Virginia Saltin (1997), fungsi keluarga adalah
sebagai berikut :
1)
Memberikan pengalaman bagi bagi anggota untuk
mengetahui dan menikmati hubungan heteroseksual.
2)
Memiliki keturunan
3)
Memelihara batas sehingga semua tugas bisa dilakukan
secara baik dan stabil. Batas adalah hubungan hanya dengan pasangan. Misalnya :
seorang suami tidak boleh berhubungan dengan adik ipar dalam konteks khusus.
Artinya di sini adalah mengetahui batasan-batasan yang boleh dilakukan dan
tidak boleh dilakukan sehingga diperlukan komitmen untuk menyepakati
batasan-batasan tersebut.
4)
Mentransmisikan budaya pada anak-anak dan mengajarkan
anak untuk memahami situasi lingkungan melalui komunikasi.
5)
Untuk mengakui bahwa seorang anggota masyarakat telah
dewasa sehingga dia menikah
6)
Untuk menyediakan kesempatan kepada orang tua untuk
mengasuh anak.
7.
Zatrow (2006)
Keluarga
dalam masyarakat industri memiliki fungsi-fungsi penting yang akan membantu
memelihara keberlangsungan dan stabilitas masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut
adalah :
1)
Replacement of the population
Setiap
masyarakat memiliki beberapa sistem untuk pergantian anggotanya. Didalam
prakteknya, semua masyarakat menganggap bahwa keluarga sebagai suatu unit untuk
memproduksi anak-anak. Masyarakat memberikan hak dan kewajiban kepada pasangan-pasangan
untuk melakukan reproduksi didalam unit keluarga. Hak dan kewajiban ini
membbantu memelihara stabilitas masyarakat walaupun mereka mendefinisikannya
dalam bentuk yang berbeda.
2) Care
of the young
Anak-anak
memerlukan perawatan dan perlindungan setidaknya sampai usia pubertas. Keluarga
merupakan institusi utama untuuk pengasuhan anak-anaknya. Masyarakat modern
telah mengembangkan institusi pendukung untuk membantu dalam merawat anak-anak,
seperti pelayanan medis, daycare centers, program pelatihan bagi orang tua, dan
residential treatment centers.
3) Socialization
of new members
Untuk
menjadi anggota masyarakat yang produktif, anak-anak harus disosialisasikan
pada budaya. Anak-anak harus diperkenalkan pada bahasa, mempelajari nilai-nilai
sosial dan adat istiadat, cara berpakaian dan berperilaku sesuai dengan norma
yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga memainkan peranan utama didalam proses
sosialisasi ini. Di dalam masyarakat modern, beberapa kelompok lain dan
sumber-sumber dilibatkan dalam proses sosialisasi ini, seperti sekolah, mass
media, peer groups, polisi, bioskop dan buku serta materi tertulis lainnya yang
berpengaruh sangat penting.
4) Regulation of sexual
behavior
Kegagalan
dalam mengatur perilaku seksual akan menghasilkan pertentangan diantara
individu-individu yang disebabkan oleh kecemburuan dan eksploitasi. Setiap
masyarakat memiliki peraturan yang mengatur perilaku seksual didalam unit
keluarga, misalnya tabu untuk melakukan incest dan hubungan seksual diluar
pernikahan.
5) Source of
affection
Kebutuhan
akan rasa sayang, dukungan emosional dan penghargaan yang positif dari orang
lain, seperti senyuman, penguatan dan dorongan untuk mencapai prestasi.
Keluarga merupakan sumber penting untuk mendapatkan rasa sayang dan pengakuan
karena anggota keluarga akan saling menghargai satu sama lainnya dan memperoleh
kepuasan emosional dan sosial dari hubungan yang terjalin antara keluarga.
8.
Menurut
Hodges dikenal dengan sebutan CARE (Dubois dan Depanfilis : 2000)
1) Connections
Koneksi
adalah akses keluarga terhadap sumber-sumber daya dan dukungan-dukungan dari
luar rumah tangga. Semua keluarga membutuhkan sumber daya diluar unit keluarga
agar berfungsi optimal. Sumber daya diluar rumah tangga mencakup
anggota-anggota extended family, tetangga dan kawan-kawan, sekolah, tempat
bekerja, pelayanan kesehatan dan kesehatan mental, institusi-institusi
religius, kegiatan-kegiatan rekreasi dan kelompok-kelompok serta
oraganisasi-oraganisasi kemasyarakatan lainnya.
2) Assets
Unsur
ini memfokuskan pada keterampilan-keterampilan dan semua kemampuan-kemampuan
yang memungkinkan keluarga dapat berfungsi dengan sehat, misalnya keterampilan
mengasuh (parenting skill), pengetahuan tentang perkembangan anak, dan
harapan-harapan anak yang sesuai dengan usianya, serta kemampuan-kemampuan
masalah.
3) Relationship
Unsur
ini menilai dengan hubungan-hubungan dengan anggota-anggota rumah tangga
lainnya, pola-pola komunikasi dan peran-peran, serta efeknya terhadap
hubungan-hubungan diantara anggota keluarga. Hakekat dan kualitas dan hubungan-hubungan
dengan anggota keluarga merupakan faktor kunci dalam menilai keberfungsian
keluarga.
4) Environment
Unsur
ini mencakup kecukupan sumber daya-sumber daya lingkungan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari anggota keluarga. Misalnya sumber daya
ekonomi, seperti sumber-sumber penghasilan, stabilitas penghasilan, dan
memadainya penghasilan. Sumber daya lingkungan juga terdiri dari keamanan
rumah, pengaturan hidup yang memadai, ruangan yang memadai, perlengkapan dasara
rumah (perabotan, toilet, kamar mandi, alat memasak, dan perlengkapan tidur),
pengelolaan tugas-tugas rumahtangga serta makanan yang teratur dan memadai.
Selain
beberapa fungsi keluarga yang telah disebutkan oleh beberapa ahli di atas, ada
juga pendapat lain yang menjelaskan tentang fungsi keluarga, yaitu:
a. Fungsi
Reproduksi
Keluarga
yang dibangun melalui lembaga suci pernikahan, dimaksudkan untuk melahirkan
keturunan yang sah. Namun saat ini, makin banyak keluarga yang tidak mampu
melaksanakan fungsi ini. Faktor yang mempengaruhidiantaranya adalah gaya hidup
tak sehat sehingga memicu kegagalan pasangan suami-istri mendapatkan keturunan.
Di sisi lain, keluarga makin membatasi jumlah keturunan karena adanya
kekhawatiran-kekhawatiran seperti: biaya persalinan mahal, biaya pendidikan
anak mahal, dan malu kalau banyak anak. Terlebih kaum perempuan, makin banyak
yang enggan hamil, melahirkan dan menyusui anak karena sibuk berkarier atau
takut merusak keindahan tubuhnya. Padahal, bila fungsi reproduksi ini diabaikan,
eksistensi keluarga dan bahkan manusia akan terancam.
b. Fungsi
Ekonomi
Terbentuknya
keluarga, berarti terwujudnya kesatuan dan kemandiri ekonomi. Keluarga
mendapatkan harta dan membelanjakan untuk memenuhi keperluan seluruh anggota
keluarga sehingga terwujud kesejahteraan. Namun, fungsi ini kerap sulit
dilakukan sebuah keluarga manakala problem akses terhadap sumber-sumber ekonomi
tertutupi. Banyak pengangguran dari kalangan suami, padahal dialah penopang
nafkah keluarga. Di sisi lain, harga-harga kebutuhan pokok terus meroket
sehingga nafkah kerap tak mencukupi untuk seluruh anggota keluarga. Sehingga
tidak mengherankan apabila masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.
c. Fungsi
Sosial
Fungsi
sosial di sini dimaksudkan bahwa dengan adanya keluarga otomatis memberikan
status pada seseorang yang menjadi anggota keluarga selain itu juga terkadang
menjadi sebuah prestise kepada anggota keluarga.
d. Fungsi
Protektif
Fungsi
protektif yang dapat dilakukan keluarga diantaranya adalah dengan
melindungi anggotanya dari ancaman fisik, ekonomis dan psikososial.
e. Fungsi
Rekreatif
Selain
fungsi-fungsi yang sudah disebutkan di atas, keluarga juga memberikan fungsi
rekreatif bagi para anggotanya yaitu memberikan hal-hal yang bersifat
menyenangkan atau yang bersifat hiburan.
f.
Fungsi Afektif
Idealnya,
keluarga merupakan sumber kasih sayang yang didapat oleh seseorang karena
tumbuh kembang seseorang secara tidak langsung dipengaruhi oleh kasih sayang
yang diberikan oleh keluarga. Namun sekarang ini, banyak anak-anak yang tidak
memperoleh kasih sayang yang cukup dari keluarganya.
g. Fungsi
Edukatif
Fungsi
edukatif di sini adalah dengan memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya bagi
anak-anak dan ataupun anggota keluarga lainnya.
h. Fungsi
Religius
Dalam
hal ini, fungsi religius dilakukan dengan memberikan pengalaman keagamaan
kepada para anggota.
Dari
8 fungsi keluarga di atas, semua berlandaskan pada fungsi keagamaan yang
berikutnya akan mendorong empat fungsi keluarga lain yaitu fungsi reproduksi,
edukasi, protektif, afektif. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa fungsi
agama merupakan fungsi utama dalam sebuah keluarga yang nantinya mempengaruhi
reproduksi karena fungsi reproduksi diatur dalam perkawinan dan perkawinan
diatur dalam agama. Fungsi keagamaan juga mempengaruhi fungsi edukasi,
protektif, dan afeksi karena di dalam agama juga mengatur sebuah keluarga
setelah keluarga tersebut mempunyai keturunan selanjutnya adalah harus
merawatnya dengan baik, diantaranya dengan memberikan kasih sayang, pendidikan
dan perlindungan baik fisik, ekonomi, dan psikososial. Selanjutnya keempat
fungsi keluarga tersebut akan mendorong berjalannya tiga fungsi lain yaitu
fungsi ekonomi, sosial dan rekreatif karena ketiga fungsi ini juga dibutuhkan
dalam suatu keluarga.
http://ichwanmuis.com/?p=1675
Tidak ada komentar:
Posting Komentar