Senin, 19 November 2012

Asuhan Keperawatan Miokarditis



            A. PENGERTIAN
                        Miokarditis adalah istilah kolektif untuk penyakit inflamasi otot jantung dengan   penyebab yang berbeda. Meskipun sejumlah besar miokarditis asimtomatik berlalu, mereka             dapat memicu untuk gangguan jantung yang mengancam jiwa irama jantung dan kematian mendadak untuk memimpin. Apakah lapisan jantung (endocardium) dan jantung meliputi   (epicardium terpengaruh), ini disebut Pankarditis.
                        Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot jantung yang    sangat khusus (Brooker, 2001).
            Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium. pada umumnya disebabkan   oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan    dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1999).
                        Myocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau     penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik) (Dorland, 2002).
                        Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium)   (Doenges, 1999).Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa myocarditis adalah             peradangan/inflamasi otot jantung oleh berbagai penyebab terutama agen-agen infeksi.
           
            B. ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
                        Miokarditis biasanya diakibatkan oleh proses infeksi, terutama oleh virus, bakteri, jamur,   parasit, protozoa dan spirozeta atau dapat juga disebabkan oleh keadaan hipersensitifitas seperti    demam rematik. Jadi, miokarditis dapat terjadi pada pasien dengan infeksi akut, yang menerima terapi imunosupresif atau yang menderita endokarditis infeksi.

            1)Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak      diketahui.
            2)Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
            3)Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
            4)Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang      dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons radang          sekunder.
            5) Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan oleh peradangan         kronik.
            6) Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasma dan        makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.
            7) Hypersensitivity myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi alergi yang         disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide, penicillin, dan        metildopa.
            8) Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri, virus,   riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak miokardium melalui             infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis.
            9) Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat interstitial.
            10) Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai substansi ototnya       sendiri.
            11) Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa terutama terjadi         pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.
            12) Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatik.
            13) Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.
            14) Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang        disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin serangga atau   bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.
            15) Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada tuberkulosa.
            16) Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling sering          terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah (Dorland,      2002).
           


            C. PATOFISIOLOGI
                        Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar :
            1)   Invasi langsung ke miokard.
2)      Proses immunologis terhadap miokard.
3)      Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.
4)      Proses miokarditis viral ada 2 tahap :
Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus ke miokard, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan natural killer cell (sel NK).
Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system immune akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody terhadap miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokard dari yang minimal sampai yang berat (FKUI, 1999).
                        Jantung merupakan organ otot. Bila serabut otot sehat, jantung dapat berfungsi dengan     baik meskipun ada cedera katup yang berat; bila serabut otot rusak maka hidup dapat terancam
            Miokarditis dapat menyebabkan dilatasi jantung, thrombus dalam dinding jantung, infiltrasi sel    darah yang beredar disekitar pembuluh koroner dan diantara serabut otot dan degenerasi serabut         otot itu sendiri
            D. TANDA DAN GEJALA
                        Gejala miokarditis akut tergantung pada jenis infeksinya, derajat kerusakan jantung dan             kemampuan jantung memulihkan diri. Gejala bisa ringan atau tidak ada sama sekali. Pasien           mungkin hanya mengalami kelelahan dan dispnu, berdebar debar dan kadang merasa tidak   nyaman didaerah dada dan perut atas .
            Gejala Klinis
1.      Letih.
2.      Napas pendek.
3.      Detak jantung tidak teratur.
4.       Demam.
5.      Gejala-gejala lain karena gangguan yang mendasarinya (Griffith, 1994).
6.       Menggigil.
7.       Demam.
8.       Anoreksia.
9.       Nyeri dada.
10.   Dispnea dan disritmia.
11.  Tamponade ferikardial/kompresi (pada efusi perikardial) (DEPKES, 1993).

            E. KOMPLIKASI
1)      Kardiomiopati kongestif/dilated.
2)      Payah jantung kongestif.
3)      Efusi perikardial.
4)      AV block total.
5)      Trombi Kardiac (FKUI, 1999)
6)      Gagal Jantung
            F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
            1. laboratorium
            pemeriksaan laboratorium untuk menentukan etiologi. Biakan darah dapat menemukan sebagian besar organisme pathogen
pada infeksi parasit terdapat eosinofilia sebagai laju endapan meningkat. Enzim keratin kinase atau laktat dehidroginase (LDH) dapat meningkat sesuai luasnya nekrosis miokard
2.    Elektrocardiograf
            Muncul kelainan sinus takikardia, perubahan segmen ST dan gelembung T serta low voltage. Kadang ditemukan aritmia arial atau ventrikuler, AV block, intra ventrikulerconduction defek dan QT memanjang
3.    foto thorak
            ukuran jantung sering membesar kadang disertai kongesti paru
4.    ekokardiograf
            pada kedua ventrikel sering didapat hipokinesis, bersifat regional terutama di apeks. Adanya penebalan dinding ventrikel, trombi ventrikel kiri, pengisian diastolic yang abnormal dan efusi pericardial
5.    Radio Nuclide Scaning dan Magnetic Resonance Imaging
            Ditemukan adanya perubahan inflamasi dan kronis yang khas pada miokarditis
6.    biopsy endomiokardial
            melalui biopsy tranvernous dapat diambil endomiokardium ventrikel kanan kiri. Hasil biopsy yang positif memiliki nilai diagnostic sedang negative tidak dapat menyingkirkan miokarditis. Diagnosis ditegakkan bila pada biopsy endomiokardial didapatkan nekrosis atau degenerasi parasit yang dikelilingi infiltrasi sel sel radang
            G. PENATALAKSANAAN
1)      Perawatan untuk tindakan observasi.
2)      Tirah baring/pembatasan aktivitas.
3)      Antibiotik atau kemoterapeutik.
4)      Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik (FKUI, 1999).
5)      Antibiotik.
6)      Obat kortison.
7)      Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk mnegurangi retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ; obat antibeku untuk mencegah pembentukan bekuan (Griffith, 1994).
8)      pasien diberi pengobatan kusus terhadap penyebab yang mendasari (penisilin untuk streptokokus hemolitikus)
9)      pasien dibaringkan ditempat tidur untuk mengurangi beban jantung. Berbaring juga membantu mengurangi kerusakan miokardial residual dan komplikasi miokarditis
10)  fungsi jantung dan suhu tubuh harus selalu dievaluasi
11)  bila terjadi gagal jantung kongestiv harus diberikan obat untuk memperlambat frekuensi jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi

            H. MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono, 1994 : 10).
a. Pengkajian pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges, 1999) meliputi :
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelelahan, kelemahan.
Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan aktivitas.
2.  Sirkulasi
Gejala : riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital, bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan.
Tanda : takikardia, disritmia, perpindaha titik impuls maksimal, kardiomegali, frivtion rub, murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema, DVJ, petekie, hemoragi splinter, nodus osler, lesi Janeway.
3.  Eleminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal ; penurunan frekuensi/jumlsh urine.
Tanda : urin pekat gelap.
4. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakkan menelan, berbaring.
Tanda : perilaku distraksi, misalnya gelisah.
5. Pernapasan
Gejala : napas pendek ; napas pendek kronis memburuk pada malam hari (miokarditis).
Tanda : dispnea, DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ; batuk, inspirasi mengi ; takipnea, krekels, dan ronkhi ; pernapasan dangkal.
6.  Keamanan
Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ; trauma dada ; penyakit keganasan/iradiasi thorakal ; dalam penanganan gigi ; pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/GU), penurunan system immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya.
Tanda : demam.
7.  Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : terapi intravena jangka panjang atau pengguanaan kateter indwelling atau penyalahgunaan obat parenteral.


2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994 : 17).

Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokard, penurunan curah jantung.
3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan degenerasi otot jantung, penurunan/kontriksi fungsi ventrikel.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat, mis- intepretasi informasi, keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa.





yosuapenta.multiply.com/journal/item/7/Miokarditis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar