Senin, 26 November 2012

IMUNORESTORASI




A.    Pengertian
Imunorestorasi ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem imun, seperti: immunoglobulin dalam bentuk Immune Serum Globulin (ISG), Hyperimmune Serum Globulin (HSG), plasma, plasmapheresis, leukopheresis, transplantasi sumsum tulang, hati dan timus.
Imunorestorasi merupakan suatu upaya memperbaiki sistem imun yang terganggu dengan cara memberikan komponen sistem imun, misalnya memberikan immunoglobulin, plasma darah, pencangkokan sumsum tulang dan lain-lain.
Imunorestorasi ialah suatu cara untuk mengembalikan fungsi sistem imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem imun.
1.    Immune Serum Globulin (ISG) dan Hyperimmune Serum Globulin (HSG)
Diberikan untuk memperbaiki fungsi sistem imun pada penderita dengan defisiensi imun humoral, baik primer maupun sekunder. ISG dapat diberikan secara intravena dengan aman. Defisiensi imunoglobulin sekunder dapat terjadi bila tubuh kehilangan Ig dalam jumlah besar, misalnya pada sindrom nefrotik, limfangiektasi intestinal, dermatitis eksfoliatif dan luka bakar.
Keuntungan :
·      pemberian vaksin ISG merupakan pencegahan hepatitis A
·      Dapat memperbaiki fungsi sistem imun.
·      ISG dapat diberikan secara intravena dengan aman.
Kerugian :
·      Menggigil,Muntah,Mual.Pusing,Sakit otot yang ringan




2.    Plasma
Infus plasma segar telah diberikan sejak tahun 1960 dalam usaha memperbaiki sistem imun. Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya terkandung benang-benang fibrin / fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.
Keuntungan:
·      pemberian plasma adalah semua jenis imunoglobulin dapat diberikan dalam jumlah besar tanpa menimbulkan rasa sakit.
Kerugian :
·      Bahwa transfusi ini tidak dapat mengatasi anemia.
·      Berefek samping dapat terjadi penularan virus dan reaksi anafilaksis

3.    Plasmapheresis
Plasmapheresis (pemisahan sel darah dari plasma) digunakan untuk memisahkan plasma yang mengandung banyak antibodi yang merusak jaringan atau sel, seperti pada penyakit: miastenia gravis, sindroma goodpasture dan anemia hemolitik autoimun.
Keuntungan :
·      Plasmapheresis digunakan untuk mengobati penderita sindrom Goodpasture.
·      Plasmapheresis dianjurkan untuk pasien dengan kelemahan sedang hingga berat (didefinisikan sebagai kemampuan berjalan dengan bantuan atau tidak mampu berjalan sama sekali).
·      Memperbaiki status fungsional baik jangka pendek maupun 1 tahun.
Kerugian :
·      Biaya plasmapheresis cukup mahal
·      Relaps terjadi pada 10% pasien dalam kurun waktu 3 minggu pasca-terapi.




4.    Leukopheresis
Pemisahan leukosit secara selektif dari penderita telah dilakukan dalam usaha terapi artritis reumatoid yang tidak baik dengan cara-cara yang sudah ada.
Keuntungan :
·      Leukosit bertambah banyak sehingga membantu bila ada penyembuhan luka.
Kerugian :
·       Bila pemisahan leukosit berlebih maka leukosit didalam darah akan meningkat
apabila leukosit terlalu banyak akan menyebabkan leukimia.
5.    Transplantasi sumsum tulang, jaringan hati, timus
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat
a.       Timus adalah kelenjar yang berada di sekitar dada yang membantu mengembangkan sistem kekebalan tubuh.
b.      Timus penting peranannya dalam sistem imun spesifik seluler, karena di dalam timus terjadi diferensiasi dan proliferasi dari sel T atau limfosit T. Dengan demikian involusi dari kelenjar timus akan menyebabkan penurunan dari sel T, diantaranya adalah sel T CD4+
Keuntungan :
·      Berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker.
·      Ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi sel-sel darah yang pasien perlukan.
·      Transplantasi sumsum tulang mungkin merupakan pengobatan yang efektif pada beberapa keadaan.
·      Pengangkatan kelenjar timus TIDAK meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit autoimun.

Kerugian :
·      Kemungkinan infeksi
·      Perdarahan
·      Masih memungkinkan untuk kambuh lagi.
·      Berefek samping dapat terjadi penularan virus dan reaksi anafilaksis.





































Tidak ada komentar:

Posting Komentar